sssss

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

.

Selamat Datang Sobat

Monday, June 25, 2018

Cerita Dewasa - Ml Dengan Supir Pribadi Yang Membuat Saya Ketagihan



Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku menyaksikan hal yg selama ini hanya pernah kudengar dari orang atau dari buku. …..sebuah persetubuhan! Bedanya jika kemarin aku memergoki mereka karena aku menerobos masuk ke dalam kamar sedangkan kali ini aku belum sempat masuk.

Namun aku bisa melihat dari luar kamar apa yg terjadi di dalam situ karena kebetulan pintu kamar mereka tak tertutup rapat. Entah mengapa aku tdk kabur seperti kemarin. Aku justru berdiri terpaku di situ. Seakan berharap bisa melihat lebih jauh apa yg bakal terjadi selanjutnya di dalam situ. Seketika itu tubuhku langsung merespon secara aneh. Jantungku berdetak keras. Sementara tubuhku menggigil bak kedinginan. - Daftar Lapakqq

Terus terang saja baru kali itu juga aku melihat k0ntol seorang lelaki dewasa dan dalam keadaan ereksi lagi. Dari posisiku berdiri aku bisa menatap jelas saat benda hitam yg licin dan basah pada selangkangan mang Narko itu bergerak timbul dan tenggelam ke dalam memek mbak Siti. Aku juga merasa agak ngeri saat tahu sebegitu jauhnya memek seorang wanita bakal terentang saat di masuki alat kelamin seorang pria.

“Heggghhh!! Nduukkkkk …Euunaakkk!!!”

Kudengar suara erangan mang Narko dengan sedikit menggeram. Detik itu juga tiba-tiba pinggulnya ia hentakkan dengan kuat kebawah.

SLEEEPPPP! AWww! Aku sampai mendesis. Untung saja kesepuluh jemariku cepat menutup bibirku. Jika tdk aku pasti bersuara seperti malam sebelumnya. Betapa kuat hujamannya itu!. Akupun seakan ikut-ikutan tersodok. Dan kurasakan ada sesuatu yg terpancar keluar dari kemaluanku.

SLEEEPPPPP!

Argghhh! Dia menghujam lagi! Hujamannya kembali membuat cairanku terpancar.

“ARGhhhhhhhhh!! Kaaaaangg!!” kali ini kudengar mbak Siti memekik …pilu.

Aku tak tahu apakah itu pekik kesakitan mbak Siti atau bukan? Bisa jadi mbak Siti menderita gara-gara mang Narko menghujamkan alat vital secara kuat ke memeknya? Mang Narko terus menghujaman hingga beberapa kali sampai akhirnya ia benar-benar berhenti melakukannya dan menahan hujamannya di dalam agak lama. Bola testisnya terlihat menggembang dan mengempis kuat. Lalu kulihat cairan putih meluber dari sela-sela kemaluan mereka berdua.

Aku tak mampu menonton adegan itu lebih lama lagi. Aksi lima belas menit mang Narko dan mbak Siti itu benar-benar menggoyahkan dengkulku sekaligus membuat celana dalamku menjadi sedemikian basahnya. Aku bergegas kembali ke kamarku sebelum mereka memeregokiku. Alhasil aku jadi sulit sekali tidur malam itu. Kejadian barusan selalu terbayang di pelupuk mataku. Uhh! malam masih begitu panjang sedangkan aku semakin gelisah. Tak ada jalan lain terpaksa gulingku kujepit dengan kedua pahaku dan kutekan kuat-kuat ke arah keselangkanganku. Hanya itu caraku melampiaskan rasa aneh yg bergejolak di dadaku.

Keesokan paginya mataku sayu karena kurang tidur semalam. Aku berangkat ke sekolah di antar oleh mang Narko. Di tengah perjalanan aku kerap melirik ke arah celananya. Hatiku berdetak kencang ingat jika di dalam situ ada sebuah benda dasyat yg kulihat tadi malam yg membuat mbak Siti terpekik-pekik keenakan.

Malam harinya setelah mengerjakan PR-ku aku ditemani mbak Siti menonton film di kamarku. Rasa gelisah kembali merasuk. Kegelisahan yg sama seperti yg kurasakan pada malam kemarin. Bayang-bayang keintiman antara mbak Siti dengan mang Narko terus-terusan muncul mengganggu konsentrasiku pada film yg kutonton. Aku seakan masih mendengarrintihan dan erangan dari mbak Siti. Aku masih bisa membayangkan pantat hitam nan keriput mang Narko bergerak naik turun.Dan yg paling menggelisahkan adalah ingatan akan batang k0ntol mang Narko yg hitam besar dan melengkung itu menghujami memek mbak Sitiyg kecil mungil.

“Si non kok melamun?” tanya mbak Siti di tengah-tengah pertunjukan.
“Hi hi iya mbak. Eh Kok mbak bisa tahu?”
“La iya tahu. soalnya non diem ndak ketawa-ketawa sejak tadi padahal filem-nya lucu banget.Pasti lagi mikirin ‘itu’ ya?”
“I.ituu? Itu apaa sih mbak?”
“Itu tuu yg non intip semalem” ujarnya mengagetkanku.
“N.ngintip apaan?”tanyaku pura-pura bego.
“Kemaren malem si non ngintip mbak sama mang Narko lagi gituan, kan?”tembaknya langsung.
“Idihhh mbak. Jangan nuduh sembarangannn” sangkalku. Wajahku jadi panas memungkinan mbak Siti bisa melihatnya merona saat itu.
“Sudah ngaku saja!.Soalnya mbak bisa ngelihat bayangan si non di dekat pintu!”

Duh! Malunya.Aku-pun jadi tersipu. Tak kusangka ia bisa tahu. Dasar aku-nya yg bego dan kurang hati-hati.

“Hi hi Iya deh mbak, Monica ngaku.. tapi beneran itu bukannya Monica sengaja mau ngintip. Mbak juga sih yg ga ngunci pintunya!”kilahku

“Dasar! Ntar matanya bintitan, lho non!”godanya. Lalu kami melanjutkan tontonan kami hingga selesai.
“Eng.. mbak”
“Iya non?”
“Sakit ngga sih, Mbak?”tanyaku ragu-ragu
“Apanya yg sakit, non?”
“ituu..di ‘gitu’in sama mang Narko?”tanyaku lebih jelas.
“Hi hi hi mbak pikir apa ternyata itu toh? Yaa ndak lah, non. Justru rasanya enak bangeeet!”jawab mbak Siti sambil tertawa geli mendengar pertanyaan luguku.

“Masa sih,mbak? Kok mbak teriak-teriak? ”tanyaku kurang yakin sebab masih terbayang olehku betapa lebar memeknya terentang oleh alat vital mang Narko.
“Hi hi hi hi Non…non..mbak teriak yaa karena keenakan!”
“Oooo..begitu..”ujarku termagu-magu.
“Lagian mana mungkin perempuan doyan begituan kalau rasanya tdk enak.Eh?..kenapa si non tanya? Si non belum pernah ngerasain, ya?”tanya

Aku mengeleng. Tentu saja aku belum pernah melakukan itu. Pacaran pun aku dilarang sama mami meski begitu banyak cowok yg tergila-gila oleh tampang buleku.

“si Non kepengen, Ya?”tanyanya mengagetkanku.
“Idihhh mbak!. Monica kan cuma nanya doang!”elakku.

Tapi mbak Siti seakan tahu hasratku. Kulitku yg putih tak mampu menyamarkan pipiku yg bersemu dadu.

“Sudahh ndak usah bohong lagi. Ngaku saja. Mbak tahu cirinya kalau perempuan sedang kepingin. Mbak juga begitu waktu seumur non. Kepingin ndak nyobain?”

“Iya sih mbak tapi Monica-kan belum punya pacar”ujarku lesu.
“O gitu toh. Eng…Bagaimana kalau sama…mang Narko aja. Mau ndak?”
“A..paaa?! Samaa mamang,mbakk?!”Jantungku berdetak keras mendengar tawaran tak terduga-duga darinya itu.
“Iya…”
“Nggaaa mauuu ahh, mbak! Masak sama mamang!”
“Lho kenapa? Biar sudah tua tapi k0ntolnya enak banget lho. Non juga ndak usah malu. Mbak ndak keberatan non di gituin sama suamiku. Mang Narko juga pasti seneng banget!”

“Monica ngga mau, Mbak!”
“Katanya tadi kepingin. Ayolah!…Mumpung maminya non sedang ndak ada”.bujuk mbak Siti.
“B.bbukannya begitu, mbak. Mami pernah bilang Monica harus menjaga keperawanan Monica sampai menikah kelak”
“Oalah! Cuma karena masalah itu, toh?”
“Maksud Mbak?”
“Ntar kita bilangin sama mamang supaya di celup aja”

“Diceluuup, mbak?”
“Iya dicelup!”
“E emangnya ngga bakal pecah, mbak?”tanyaku lagi. BANDAR BOLA TERPERCAYA
“Ya ndak lah. Yg masuk kan cuma kepala k0ntol saja. Ayolah, tunggu apa lagi?”goda mbak Siti terus berusaha menggoyahkan keimananku.
“Tapii mbakk…Argggg” aku masih tetap ragu.
“Sudahhhh ikuttt!!” ujar mbak Siti menarik tanganku.

Aku dimintanya menunggu di depan pintu kamar sementara ia masuk dan berbicara dengan suaminya. Tak lama kemudian ia muncul lagi dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamar sempit itu.Di dalam situ mang Narko berdiri menyambutku. Ternyata ia sedang dalam keadaan telanjang bulat. Sehingga mau tak mau k0ntolnya yg tak disunat di antara gerombolan bulu kemaluannya yg kusut dan beruban itu terlihat olehku.

“Aaaa!!…Mbakkk takutt!!..”jeritku sambil berlari dan bersembunyi di belakang mbak Siti.
“Masa sih non takut sama ini-nya mamang?” Tanya mang Narko sambil mendekat ke arahku.Aku semakin merapatkan tubuhku ke mbak Siti.

Tapi mataku tetap menatap lekat benda di selangkangannya itu. Benda itu berdiri kukuh seakan tengah menunjuk ke arah aku dan mbak Siti. Bentuknya melengkung laksana sebuah pisang ambon besar dengan balutan kulit keriput berwarna hitam pekat.

“Aaakhhh!” desahku kaget. Tiba-tiba saja benda tersebut melenting ke arah atas secara cepat hingga menampar perut pemiliknya secara keras.

Cletap! …Cletap!..Cletap! Benda itu terus terhempas-hempas. Aku tak tahu mengapa benda itu bisa bergerak seperti itu seolah-olah ada yg memegang dan mengayunkannya.

“He ..hee.hee” mang Narko terkekeh sambil berkacak pinggang. Ia sungguh tak punya malu memamerkan bagian tersebut kepadaku.
“Ndak apa-apa non. Bentuknya memang jelek tapi yg penting kan rasanya” kata mbak Siti.
“Gimana jadi ndak, he eh-nya?”tanyanya.
“Tapii…Ntar kalau hamil gimana?”bisikku pada mbak Siti. Mbak Siti tertawa geli mendengar kekuatiranku itu.
“Apa toh nduk?” Tanya mang Narko pada istrinya.
“Ini kang..Si non takut kalau sampai bunting.”

Mendengar itu mang Narko jadi ikut terkekeh-kekeh sambil memperlihatkan deretan gusi tanpa gigi palsunya.

“Gini Non. Si non ndak bakalan hamil kalau air pejuh mang Narko tdk ditumpahin di dalem punyanya non.”
“P.ejuhh?” tanyaku bingung.
“Iya ituu…..air enaknya lelaki. Pasti non juga sudah belajar di sekolah kan?”mbak Siti balik bertanya kepadaku.

Aku merenung sejenak. Mungkin yg dimaksud mbak Siti adalah Sperma. Ya pastinya memang itu yg bisa membuahi sel telur perempuan, pikirku.

“Iya sih mbak. Monica tahu itu. Tapi Monica masih ga yakin dan kuatir”
“Baiklah, mbak coba jelasin biar si non yakin dan ndak ragu lagi”

Lalu ia menambahkan beberapa hal lain yg perlu aku ketahui seputar persetubuhan dan kehamilan pada seorang wanita.Sepertinya apa yg dikatakan mbak Siti barusan memang cocok dan sama dengan apa yg ada di pelajaran biologi. Beberapa istilah asing memang baru kudengar pada saat itu. seksigo

Tapi aku paham apa yg dimaksudkannya itu ketika kucocok-cocokan dengan bahasa ilmiah yg sering dipakai pada pelajaran sekolah. Seperti ‘pipis enak’ kuduga itu artinya ejakulasi. Lalu ‘kacang’ pastilah itu klitoris dan beberapa istilah lainnya berkaitan dengan hal itu. Begitulah dengan sabar Ia memberikan jawaban atas setiap pertanyaanku sehingga bisa meyakinkanku sekaligus membuat satu persatu kekuatiranku lenyap.

“Gimana? Sudah pahamkan?”tanyanya setelah penjelasan tadi.

Aku mengangguk kecil.

“Berarti ndak kuatir lagi digituin sama mang Narko kan?”susulnya lagi.

Aku ragu. Antara mau dan takut. Tapi sepertinya mbak Siti mengerti akan kegamangan hatiku.

“Ya udah, kalau masih belum berani juga, tak cobain yg lain aja dulu. Gimana? Mau?”
“Y.ang lain? Apaa mbak?”tanyaku
“Alaaa cobain ajah dulu. Pokoknya asyik deh, mbak yakin non pasti suka”

Aku melirik ke arah mang Narko. Kulihat si tua itu tersenyum lebar. Sepertinya dia juga berharap sekali hal itu terlaksana. Pandanganku kembali ke mbak Siti. Dan akhirnya dengan malu-malu aku anggukan kepalaku. Bersamaan dengan itu kudengar suara terkekeh mang Narko.

“Tapi mbak-nya jangan kemana-mana!”pintaku.
“Iya mbak tetep di sini nemenin si non. Nah sekarang mbak bantuin ngebuka bajunya ya non?” ujar mbak Siti meminta izinku.
“Mbak ajah duluan” pintaku. Mbak Siti menuruti. Setelah ia selesai dengan dirinya. Lalu ia membukakan pakaianku.
“Arggg!! Mamang jangan lihat kemari!”protesku karena malu.
“Nantikan juga mamang ngeliat semuanya, non”jawab mang Narko.

“Kalau gitu ngga jadi ajah!. Monica ngga mau!” rajukku
“Kangg!!”hardik mbak Siti ke Mang Narko meminta suaminya itu agar bersikap kooperatif.
“Iya iya” jawab mang Narko lalu memutar tubuhnya membelakangi kami.
Satu persatu pakaianku terlepas hingga akhirnya aku benar-benar telanjang.
“Duduk di sini non” kata mbak Siti membimbingku duduk di pinggir dipan.

Ia sendiri duduk di sebelahku.Setelah itu di atas pangkuanku ia letakan sebuah bantal. Hatiku langsungkebat-kebit. Aku tahu apa yg bakal ia lakukan! Ini-kan posisi duduknya mbak Siti seperti yg kulihat beberapa malam yg lalu di saat mang Narko menetek padanya! Argggg!..Jangan-jangan dia juga akan melakukan hal yg sama padaku.

“Kang. Ayo rebahan.” Ujar mbak Siti kepada suaminya.

Mang Narko melakukan apa yg mbak Siti barusan katakan padanya. Senyum mesumnya mengembang menghiasi pipinya yg peot. Duhh! Betapa malunya aku sehingga kupejamkan mataku. Bayangkan ini pertama kalinya dalam hidupku aku berbugil dihadapan seorang lelaki.

“Wuiihh! putihh tenann. Beda banget sama kamu, Ti” ujar mang Narko mengomentari keindahan yg tersaji di hadapannya itu..
“Hi hi hi Ini kan barang indooo, kang” timpal mbak Siti.

Ia biarkan suaminya memandang puas-puas seluruh aset pribadiku yg memang lebih banyakan bulenya ketimbang melayunya itu. Jelas sekali gen papiku begitu kuatnya sehingga kemungkinan hanya sepuluh persen saja gen mami yg ada pada diriku. Detik demi detik berlalu. Jantungku berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Tubuhku terasa panas dingin seolah aliran daraku beredar tak normal.

Mataku masih terpejam rapat. Menanti sesuatu yg akan terjadi pada diriku dengan perasaan tak menentu. Jemari tangan kananku menggenggam erat jemari mbak Siti. Sementara tangan yg satunya mencengram kain seprey. Tak lama kemudian aku merasakan sebuah tekanan pada bantal di atas pangkuanku menandakan mang Narko sudah menaruh kepalanya di situ. Lalu….kurasakan sesuatu yg basah menyentuh cepat puting payudara kiriku.

AWWWW!! Aku terpekik dan terlonjak kaget! Mataku spontan membeliak. Dan berusaha melihat apa yg terjadi.
Ternyata yg mencoel putik susuku adalah ujung lidahnya mang Narko. meski cuma menyapu selintas tapi efek yg ditimbulkannya sungguh dasyat bagiku! Gelii itu…! Sampai sekarangpun masih meninggalkan kesan yg mendalam di hatiku.

Tentu saja itu merupakan sentuhan secara seksual pertama yg kudapat dari seorang lelaki. Namun belum lagi sempat aku bernapas lega ia sudah melakukannya lagi. Kali ini lidahnya menyapu lebih perlahan. Tapi ia menekan lebih kuat. Ampunnnn geliiinyaa!…Napasku sampai tersengal-sengal. Kulihat mang Narko menatapku sambil nyengir memperlihatkan deret gusi tanpa giginya. Tiba-tiba tanpa peringatan ia memagut puting susuku bagai seekor ular. Dan hanya dalam hitungan sepersekian detik ia telah menyedotnya kuat-kuat.

“AWWWWWW..Maangggg! heggggggg!”aku terpekik tertahan.

Seketika itu jiwakupun seakan ikut tersedot melalui putingku itu. Ternyata benar dugaanku tadi. Mang Narko menetek padaku! Rasanya…tak dapat kucapkan dengan kata-kata! Punggungku melengkung karena aku tak kuat melawan sengatan rasa geli yg bercampur dengan kenikmatan itu. Sementara aku harus menggigit bibirku sendiri.

Secara naluriah tangan kiriku meraih kepala mang Narko dan menekannya ke arah dadaku lebih erat lagi. Kejadian itu baru berlangsung kira-kira satu menitan ketika…Plok! Tiba-tiba hisapan mang Narko terlepas sekaligus memutus kenikmatan yg sedang kurasakan. Ternyata mbak Siti-lah yg memisahkan putingku dari bibir mang Narko. Ada apa gerangan?

“Gimana rasanya?” tanya mbak Siti sambil tersenyum.
“G..geli banget mbak” bisikku malu.
“Tapi enak juga kan?”
“He eh….”

Jelas! Gerutuku dalam hati. Mana mungkin aku menygkal kenikmatan yg terjadi pada ‘first contact’ tadi. Lihat saja putingku sampai berdiri sepejal karet.

“Mau di terusin lagi ndak?” Tanya mbak Siti tersenyum geli.

Entah ia bermaksud menggodaku atau karena ia benar-benar ingin tahu pendapatku. Padahal jelas ia pasti tahu jawabanku. Akupun mengangguk.

“Kalau begitu non rebahan aja di kasur. Biar lebih nyaman” Ujar Mbak Siti membimbingku naik ke tengah dipan.

Kali ini aku dimintanya terlentang. Mang Narko juga ikut merayap naik. Akhirnya payudaraku yg satunya lagi ia’perawani’ juga. Aku tahu aku telah melakukan sesuatu yg tabu. Melanggar apa yg telah selama ini mami pesankan kepadaku. Aku telah membiarkan seorang lelaki yg bukan suamiku menyentuh diriku secara seksual.

Tetapi aku sungguh tak mampu mencegah hasratku. Dorongan buat merasakan itu begitu kuatnya. Dan lelaki yg beruntung itu kebetulan adalah mang Narko, yg berstatus hanya sebagai sopir keluargaku, suaminya mbak Siti.Seorang pria tua, berkulit hitam legam, bertubuh pendek dan kerempeng. Sungguh tak ada sedikitpun dari dirinya yg sepadan dengan seluruh kebaikan yg dianugrahkan pada diriku. Aku hanya bisa melingkarkan kedua tanganku ke belakang kepalanya secara erat sambil merintih-rintih.

Apa dayaku dibawah kendali seorang pria yg pernah belasan kali menikah dan begitu berpengalaman dalam hal ini. Ia pasti tahu sekali bagaimana menaklukan gadis bau kencur seperti aku melalui putting susuku. Pertama-tama ia akan melakukan hisapan kuat dan bergelombang. Lalu lidahnya berputar di dalam ke-vakuman rongga mulutnya, berotasi menyapu setiap titik-titik sensitif yg ada di seputar putingku.

“Argghhhhh..mamangggg”. aku terpekik lirih setiap kali sirkulasi kemesraan itu ia akhiri dengan sebuah gigitan dari gusinya yg tak bergigi itu.

Mulutnya yg tak begigi itu ternyata membuat daya hisapnya menjadi semakin luar biasa.

Mbak Siti tak lagi ikut campur tangan. Kami dibiarkannya berpuas-puas menikmati sesi menyusu kali ini.Mang Narko terus melakoninya semua itu selama lima belas menit ke depan.

Plok! Akhirnya hisapan mang Narko terlepas dengan meninggalkan ketegangan dan bias-bias merah disekitar putingku. Tapi wajahnya tak menjauh dari tubuhku. Bibir keriput itu mencecarkan kecupan-kecupan di seputar dadaku. Bibirnya bergerak bagai seekor siput yg sedang merayap itu perlahan turun menuju ke perutku, lalu ke bagian pinggulku dan semakin turun dan semakin ke bawah hingga ke bagian yg paling intim milikku..

“Buka pahanya, non…”bisik mbak Siti padaku..
“Mamang mau ngapainn sichh., mbakkk?”tanyaku malu. Mengetahui wajah mang Narko sudah berada tepat di depan selangkanganku.
“Sttt…non merem ajaa…nanti pasti enakk” bisiknya lagi.

Lalu akupun kembali memejamkan mataku. Beberapa detik kemudian aku tersentak kaget ketika kurasakan sentuhan sebuah benda basah menyapu secara vertical selangkanganku dari bagian bawah ke bagian atas.

“Oughhhhh!” rintihku mengelinjang oleh rasa geli bercampur dengan nikmat yg langsung menyengat selangkanganku saat itu.

Kepalaku terangkat dan mataku yg tadinya terpejam membuka lebar lalu berotasi memandang ke arah sumber nikmat tersebut.

“Maangggg itu kannn bekas Monicaa pipisss!” pekikku dalam nikmat bercampur malu setelah tahu apa yg tengah ia lakukan di bawah situ.

Tetapi mang Narko tetap asyik melumati memekku tanpa rasa jijik. Tangannya menahan kedua pahaku agar tetap terpentang lebar. Aku hanya sempat menyaksikan hal itu beberapa saat sebelum akhirnya kepalaku kembali terhempas ke kasur dengan mata terpejam.

“M..bakkkk…Ouhhhhh!” kali ini rintihanku kutujukan pada mbak Siti.
“Hi hi hi apa tadi mbak bilang…Enak banget kan, noon?… ”terdengar suara dan tawa khas mbak Siti menari-nari di telingaku.

Aku yakin ia tak butuh jawaban dariku. Ia tahu apa yg sedang kurasakan saat ini.Sesudahnya aku hanya bisa merintih dan menikmati ulah lidahmang Narko yg tengah menari-nari dengan lincah di bagian kewanitaanku. Nyaris sepuluh menit ia melakukannya sampai akhirnya aku kembali terpekik dibuatnya.

“AAARRRGGHHHHH!!!” rasa itu…. bukan kepalang nikmatnya! Sungguh tak terlukiskan. Seakan ada sesuatu yg meletus dari dalam selangkanganku. Pinggulku sampai terangkat saat itu terjadi. Tanpa sadar aku menjepit kepala mang Narko dengan kedua pahaku.

Sementara kesepuluh jemariku mencengram erat kain seprey. Itu adalah orgasme yg pertama kali terjadi dalam hidupku.

Kenikmatan itu mungkin hanya berlangsung kurang dari satu menit namun bagaikan berabad-abad lamanya.Pinggulku akhirnya jatuh kembali ke kasur. Perlahan rasa enak itu pergi berganti dengan kenyamanan. Rasa nikmat yg tadi itu…. sungguh tak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Begitu mempersona! Aku yakin itulah yg dinamakan dengan orgasme itu dan tentu saja aku ingin mengalaminya lagi! Tetapi sepertinya harapanku barusan tak bakal terjadi karena mang Narko telah mengangkat kepalanya keluar dari wilayah selangkanganku.

“He he udah basah nih, nduk.” ujarnya pada mbak Siti sambil terkekeh-kekeh.
“Sebentar, kang. Tak tanya si non dulu mau diterusin apa ndak” ujar mbak Siti.

Hatiku kembali berdebar mendengar ucapannya. Mang Narko sudah netek, juga sudah menjilati ‘anu’ku. Berarti ini sudah waktunya buat yg satu ‘itu’.

“Gimana non? Mau ya dicelupin sekarang? Baru pake lidah ajah udah sebegitu enaknya apalagi kalau pake k0ntol” Tanya mbak Siti padaku.

Benar saja dugaanku tadi.Mbak Siti menanti kepastian dariku sebelum melangkah lebih jauh.

“Tapii..beneran ga sampe pecah kan, mbak?” tanyaku masih ragu sambil mempertanyakan kembali jaminan darinya.
“Mbak jamin, Non. Cuma dicelupin ajah, kok! Mau yaa?”

Akhirnya aku-pun mengangguk lemah karena tujuanku kemari toh memang buat mencoba itu. Sejenak kudengar mbak Siti dan mang Narko berdialog serius dalam bahasa daerah asal mereka. Tentu saja aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan. Sepertinya terjadi perdebatan kecil di situ. Entah ada apa. Kemungkinan ada sesuatu yg mang Narko inginkan namun mbak Siti keberatan.

“Kalau kakang ndak mau nurut yah udah! Lebih baik batal saja!” terdengar suara mbak Siti meninggi.
“Iya..iyaa! tadi itu aku kan cuma usul, nduk. Kalau tdk setuju ya ndak apa-apa”timpal mang Narko.Sepertinya dia yg harus mengalah.
“Ada apa sih, mbak?” tanyaku heran.
“Ndak apa-apa non. Ayo! Si non rebahnya nyamping biar mang Narko di belakang non”

Aku mengikuti petunjuk mbak Siti meski hatiku masih bertanya-tanya apa yg mereka ributkan barusan. Lalu setelah itu mang Narko-pun rebah menyamping di belakangku. Tangan kanannya mengangkat paha kananku dan menopangnya agar tak jatuh.

“Gini toh, nduk?” tanya mang Narko pada istrinya.
“Ya gitu..Pinggul kakang turunin sedikit” ujar mbak Siti. Lalu mang Narko menggeser sedikit posisi tubuhnya lebih rendah dari pinggulku.
“Ya segitu, kang. Nah..si Non lemesin aja badannya.Ndak usah tegang, ya” ujar mbak Siti kali ini kepadaku.

Jantungku berdetak cepat. Kali ini lebih cepat dari sebelumnya.Perasaanku bercampur aduk menanti saat-saat mendebarkan itu. Sebentar lagi aku akan merasakan alat kelaminnya lelaki masuk ke dalam kemaluanku.

“Uhhh!” desahku lirih tatkala sesuatu yg hangat melintasi kedua pahaku hingga menyentuh bibir memekku. Aku tahu itu adalah k0ntolnya mang Narko.

Lep! dengan satu hentakan benda itu berusaha menerobos masuk…

“Oughhh” aku merintih.

Ternyata cucukan pertamanya meleset dan hanya menyerempet klitorisku. Kegagalan pertama semakin membuat mang Narko bernapsu. Ia kembali mengambil ancang-ancang. Mencoba melakukan tusukan ke dua yg lebih akurat. Lep! kali inipun dia melesat. K0ntolnya malah nyelonong ke arah belakang dan menghantam pantatku!.

“Uuuuu…Perett baget sih!”gerutu mang Narko karena sodokannya selalu meleset.

Ternyata meskipun memekku sudah basah total namun ia masih saja kesulitan buat mempenetrasiku. Mungkin juga karena aku masih perawan sehingga memekku masih sangat rapat. Melihat situasi itu mbak Siti segera bertindak.

“Sabaran sedikit toh kang. Ndak bakalan bisa masuk kalau kakang grasak-grusuk begitu!. Sini biar kubantu!” katanya gemas.

Dengan jemarinya ia rentangkan bibir memekku. Sementara tangannya yg lain meraih batang k0ntol mang Narko dan mengarahkannya ke posisi yg tepat.

“Coba tekann sedikitt….Kangg ….” ujarnya pada mang Narko.

Mang Narko mencoba kembali menyentak kan pinggulnya. Dan……

“AWWWWW..mmaaaanggg.!.” aku merintih ketika sesuatu yg asing….begitu besar dan bertektur membuat bibir memekku merentang lebar.Dan..

CLEPP! Ujung k0ntol mang Narko yg bulat besar seperti jamur itu sepertinya berhasil masuk! Aku seakan tak percaya apa yg telah kulakukan ini. Aku telah membiarkan kemaluan seorang lelaki memasuki alat vitalku! Tapi ia belum berhenti. Dapat kurasakan secara perlahan sekali ia terus memasukiku mili demi mili. Merentangkanku… Menyentuhku..menyelusup ke tempat yg belum seorangpun termasuk aku menjamahnya.

“Uhhhhhhgg!” Aku meringis. Sementara alisku yg mengerenyit.
“Sakit..?” tanya mbak Siti kepadaku. Tentu saja ia bisa mengetahuinya dari ekspresi wajahku.
“Iya mbak… tapi cuma sedikit!”
“Ndak pa pa itu biasa. Sebentar lagi juga enak”

Benar kata mbak Siti. Tak perlu menunggu lama. Rasa ngilu yg sempat kurasakan tadi berangsur-angsur pudar. Seiring waktu rasa geli bercampur nikmat mulai muncul. Bahkan semakin lama terasa semakin menyengat sekaligus mengubur habis rasa ngilu tadi. Aku sendiri tak menduga jika rasa nikmat yg ditimbulkannya ternyata begitu dasyat. Bahkan jauh lebih dasyat dari jilatan yg mang Narko lakukan tadi. Tektur daging k0ntolnya begitu kentara terasa menyentuh seluruh dinding pangkal memekku yg dipenuhi oleh jutaan picu bom kenikmatan.

“Wuiiihh.. ternyata masih bisa masuuuuk” kudengar mang Narko menggumam, rupanya ia masih terus mencoba melesakkan k0ntolnya jauh lebih dalam.

Srtttttt!

“Aduuuuhh… duhh!!” Kali ini akumengaduh kesakitandi tengah-tengah kenikmatan itu.
“Kang! Kang! Cukupp segitu aja!. Ntar perawannya si non robek. Itu juga sudah sepertiganya punya kakang yg masuk!” ujar mbak Siti memperingatkan mang Narko agar tak terlalu memaksakan dirinya.

Sepertinya ujung k0ntol mang Narko memang sudah menyentuh dan menekan selaput daraku.

“Sebaiknya non rapetin pahanya biar bisa ngejepit sisa k0ntol mang Narko” mbak Siti terus memberikan instruksi kepada kami berdua.

Kedua kaki mang Narko yg kurus dan berbulu itu diapitkan ke pinggulku. Aku baru mengerti mengapa ia harus berada di posisi belakang bukannya di depan seperti saat ia bersetubuh dengan mbak Siti. Dalam posisi itu k0ntol mang Narko akan selalu berada di jalur yg tepat sehingga tak bakal mudah terlepas sekaligus mencegah penetrasinya terlalu jauh ke dalam karena tubuhnya akan terganjal oleh pantatku.

“Nah, kang. Kocokin…tapi pelan-pelan dulu…”

Mang Narko mulai menggerakan pinggulnya mundur maju. Kecepatannya sungguh lambat namun ia lakukan dengan kedalaman terukur secara konstan. Sesekali k0ntolnya terlepas. Tapi mbak Siti dengan sigap menuntunnya balik masuk ke dalam memekku. Kedua tangan Mang Narko juga tdk tinggal diam. Yg satu tetap memegang pinggulku sementara yg satunya lagi memainkan clitorisku.

“AAARRRGHHHHHHH!” aku mengerang.
“Enak non?” tanya mang Narko.
“I.yyaa Maang enakk..bangett!!”rintihku tanpa malu mengakuinya.

Rasa ingin tahuku sungguh setimpal dengan resiko yg kuambil. Tak kusangka baru dicocol sedikit tapi nikmatnya sudah seperti ini apalagi jika di masukan semua pikirku saat itu. Sempat aku hampir dikuasai secara penuh oleh gairahku. Untungnya ditengah badai kenikmatan itu akal sehatku ternyata masih mampu diandalkan dan mencegahku agar tak kebablasan. Ya! Aku tak boleh melampaui batas. Jika aku masih ingin tetap PERAWAN! Apa yg telah kulakukan ini sudah maksimal. Demikian ketetapan dan batasan yg kutanamkan dalam hatiku.

“Heegg..peretttnyaa!…” kembali kudengar keluhan mang Narko. Kutahu ia juga pasti sedang keenakan sebagaimana halnya diriku.
“Ti..ngecrot di dalemm apa di luar, nihh? Kakang sudah ndak kuat lagi!.”Tanya mang Narko buru-buru sambil menoleh pada istrinya.
“Lho bagaimana kakang ini?! Baru juga dimasukin sudah mau muntah!”gerutu mbak Siti.
“Eng anu. Soalnya tempik si non kuat banget ngemutnya…” ujar mang Narko berkilah.
“Ntar! Di tahan dulu!” cegah mbak Siti lalu ia beralih kepadaku.
“si Non kapan dapet mens-nya?”
“10 hari lagiii mbakk…” jawabku heran di sela-sela deraan nikmat yg menyengat itu.
“Kecrotin aja di dalem kang. Masih aman kok.” ujar mbak Siti pada mang Narko.

Aku jadi terkejut mendengar omongan mereka.

“Mbaaakk..?”rintihku lirih.
“Ndak apa-apa non. Mbak jamin ndak bakalan hamil kok” ujar mbak Siti kembali menenangkanku.

Sepertinya ia memang selalu mengerti akan kekuatiranku sekaligus mampu membuat hatiku tenang.

“Kang! Kalau bisa sih bikin non Monica ngecrot barengbiar bukan cuma kakang yg dapet enaknya” oceh mbak Siti pada mang Narko.
“Iyaa…inii juga sedangg di usahainnn…”jawab mang Narko terbata-bata.

Tiba-tiba gerakan pinggulnya yg tadinya lambat mendadak semakin cepat. Ulahnya itu semakin membuat rasa geli nikmat pada mulut kemaluanku semakin tak tertahankan olehku.Dalam waktu singkat aku kembali terpekik.

“AAAAWWWWWWWW….MAMAAAAANGGG!!”

Mang Narko berhasil membuatku kembali orgasme! Letupan kali ini sungguh tak terkira nikmatnya. Bahkan jauh lebih nikmat ketimbang dari orgasme yg dihasilkan oleh jilatan mang Narko. Tubuhku mengejang disertai hilangnya kesadaranku saat hal itu terjadi. Kesepuluh jemariku secara spontan mencengram paha mang Narko yg keriput dengan kuat. Sementara itu mang Narko sendiri menggeram hebat.

“GRRRHHHAA!! Oeenakk tenaaann!!!”

Seper sekian detik kemudian kurasakan sesuatu memancar kuat dari ujung k0ntolnya.

CRuuuTTTTT!!! Itu pasti ‘pipis enak’nya mang Narko seperti yg di maksudkan oleh mbak Siti.

CRuuTTT!!!….CRuuuTTTTTTT!! Dia terus saja menembakan pipisnya ke dalam punyaku. Rasanya hangat. K0ntol mang Narko berdenyut-denyut dengan kuat….mengempis.. mengembang seakan hendak meletus di setiap pancaran yg terjadi. Setelah lebih satu menit berlalu barulah semua proses orgasmeku berakhir. Aku masih memejamkan mataku mencoba menstabilkan nafasku sambil meresapi sisa-sisa kenikmatan hebat itu.

“Gimana, enak kaaan?” tanya mbak Siti.

Kudengar juga suara tawa mang Narko terkekeh-kekeh. Sepertinya dia bangga sekali berhasil membuatku mencapai kepuasan tertinggi secara bersamaan barusan.

“Iyahh mbakk..enak sekaliii” jawabku masih tersengal-sengal.

Ini adalah seks pertamaku. Dan aku merasa beruntung dapat merasakan k0ntol lelaki tanpa harus kehilangan keperawananku.

“Eh, Kang cabut dulu!”ujar mbak Siti tiba-tiba sambil mendorong perut suaminya menjauh sehingga k0ntol mang Narko tercabut lepas dari memekku.

Aku heran ketika Mbak Siti menahan kangkanganku. Ia mendekatkan wajahnya ke situ.dibukanya bibir memekku yg masih setengah menganga karena baru saja dimasuki alat vital suaminya. Dengan telaten di singkirkan-nya lelehan sperma mang Narko yg menutupi mulut memekku.

“Ada apa sih mbak?’
“Hmm… amannn!”katanya lega. Setelahnya aku baru mengerti ternyata ia tengah memeriksa selaput daraku dan memastikannya masih utuh.
“Lagi ahh!” ujar mang Narko langsung menjejalkan k0ntolnya kembali.
“Awwwww mamaangggg” akupun terpekik lirih saat menerima hujamannya.

Memekku menjadi sangat sensitive setelah orgasme tadi sehingga rasa gatal dan geli begitu menjadi-jadi. Kamipun mengulangi apa yg sudah kami lakukan tadi. Mang Narko banyak melakukan hal-hal baru kali ini. Ia mengecupi seputar leherku. Tak hanya itu aku terpaksa menerima ciumannya pada bibirku untuk yg pertama kali.

Kurang dari 1 jam seluruh tubuhku sudah ia jamahi…ia nodai kecuali satu tempat yaitu liang senggamaku mulai dari bagian selaput dara hingga ke arah rahimku. Di sesi yg terakhir keintiman kami berlangsung dalam waktu yg sangat lama namun begitu aku belum juga mendapatkan orgasmeku. Pasalnya mang Narko menjahiliku. Ia kerap menunda-nunda setiap kali aku akan sampai pada orgasmeku dengan berulang kali mencabut lepas k0ntolnya. Tentu saja ulahnya itu sungguh membuatku menderita.

“Mamangggg…..tusukinnn!” rengekku tak tahan lagi karena ingin ia segera menuntaskannya..
“Udahh kang! Jangan di godain terus. Kasihan non Monica”Kata mbak Siti agak kesal dan bosan karena harus terus-terusan mengembalikan k0ntol mang Narko ke posisi yg benar.
“Iyaahhh.. ini kakang juga sudah mau muncrattt!”jawab mang Narko terbata-bata. Lalu ia tusukan k0ntolnya.
“UGHHHHHHH!!!!!”

Akhirnya aku mendapatkan apa yg kumau. Mang Narko tak lagi melepas-lepas kepala k0ntolnya. Benda itu terus di biarkan menancap ketat pada bagian pangkal memekku..mengkedut-kedutkannya kuat-kuat…hingga aku mencapai orgasmeku.

“AARRRRGHHHH MAAANGGG!!!!!”pekikku kali membahana memenuhi kamar sempit itu.

Aku merasakan akibat kejahilan yg dilakukannya kepadaku tadi. Aku justru mendapatkan orgasme paling enak ketimbang dua sesi sebelumnya. Jemariku mencengkram pahanya kuat-kuat ketika hal itu terjadi.

“GRAAAAAHEEGGGG!!!” Mang Narko menggeram jantan. Ia kembali melepas ‘pipis enaknya’ bersamaan dengan kenikmatanku.
CROOOOTTT!!!….. CRRROOOOOTTTTT!!……CRRROOOTTTTT!!

Uuugghh! Nikmatnya. Setiap hentakan benih mang Narko terespon cepat oleh syaraf-syaraf kewanitaanku. Membuat diriku hilang kesadaran.. Tubuhku seakan melambung ke atas gumpalan awan. Seakan semuanya berubah menjadi putih. Menit demi menit berlalu kesadaranku berangsur-angsur pulih. Namun kini yg tersisa adalah rasa lelah dan kantuk. Ketika aku membuka mataku kulihat wajah mbak Siti di hadapanku sambil tersenyum kepadaku.

“Gimana? Masih pingin lagi?” tanyanya.

Belum lagi aku menjawab seketika itu juga kurasakan k0ntol mang Narko kembali bergerak maju mundur menyodok-nyodok memekku. Sepertinya ia belum puas jugamenghajarku.

“Mbakk.. Monicaa ngantukk…”jawabku lirih diantara rasa nikmat akibat gerakan mang Narko dan rasa kantuk
“Kang..sudah dulu. Sepertinya non Monica sudah kecapekan.”
“Sekali lagi ajahh..uhh uhh” jawab mang Narko masih secara intens memaju mundurkan pinggulnya.

Ia nampaknya masih bersemangat sekali padahal ia juga sudah berkali-kali pipis enak tadi.
“Kang! Kasihan si non. Diakan masih harus ke sekolah besok…kalau kakang mau diterusin sama saya saja!.”lagi-lagi Mbak Siti mengingatkan mang Narko.
“Iya juga he he he” ujar mang Narko setelah melihat kondisiku yg terkulai tanpa daya.

Lalu Ia menghentikan sodokannya namun ujung k0ntolnya tetap ia biarkan mengeram di dalam memekku. Ternyata melakukan sebuah keintiman itu sangat meletihkan meski aktifitas peting tadi lebih banyak di motori oleh mang Narko sementara aku sendiri di posisi yg pasif.

Namun tenagaku benar-benar habis oleh kekejangan-kejangan saat orgasme melandaku secara nonstop tadi. Dan kini rasa kantuk yg kuat menyergapku seiring kenyamanan pasca-orgasme. Aku masih tetap tergolek menyamping di ranjang mereka di antara ke dua suami-istri itu. Mang Narko mendekap pinggangku dari belakang sementara mbak Siti berada di depanku. Aku taklagimempunyai sisa tenaga buat berjalan menuju ke kamarku. Keinginanku saat ituhanya satu. Langsung tidur.

“Ndak pa pa. Tidur saja di sini non”ujar Mbak Siti sepertinya maklum dengan kondisiku.

Ia lalu menutupkan selimut ketubuh telanjangku.

“Makasih mbak….” bisikku
“Iya” Mbak Siti tersenyum
“Sama mamang juga…”bisikku lagi.
“Tuh kang. Kakang dengar tdk?. Barusan si non bilang terima kasih ke kakang” Sambung mbak Siti.

Mbak Siti membelai-belai rambutku sehingga kesadaranku semakin menjauh.

“Enak ya kang?” Tanya Siti kepada mang Narko. Samar-samar aku masih dapat mendengar ia berdialog dengan suaminya.
“Jelas enak toh nduk. Sayangnya cuma bisa di celup.”
“Jangan serakah, kang! Di awal tadi kita sudah sepakat dan kakang juga sudah berjanjin dak bakal merusak ‘segel’-nya si non sebab walau bagaimanapun dia itu putri majikan kita. Sudah untung kakang bisa ngerasai segitu itu!” ujar

Siti mengingatkan suaminya itu. Rupanya mang Narko berhasrat menusukan k0ntolnya secara penuh ke dalam memekku.

“Iya, kakang tahu itu. Kakang kan cuma berandai-andai toh nduk. Habis baru kali ini kakak begituan sama gadis seperti dia. Sudah molek, punya kulit putih bening, terus body ne manteb lagi!.” ujar mang Narko merinci satu persatu apa saja yg dimiliki tubuhku yg membuatnya kagum.
“Iya. mirip bule banget nona kita ini ya, kang. Sampai jembutnya saja rada-rada pirang gitu” mbak Siti menimpali.

Menit demi menit berlalu. Dan aku tak lagi bisa mendengar percakapan mereka ketika kantukku sudah menutup semua pancaindraku.

Begitulah awal dari hubungan antara aku, mbak Siti dan mang Narko. Pasangan suami istri itu telah membukakan gerbang kedewasaanku malam itu sekaligus merengut kesucianku meski secara teknis aku masih tetap perawan. Secara perlahan aku mulai mengerti soal keintiman di antara seorang lelaki dan wanita.

Sejak kejadian malam itu pula tiada lagi hari dan malam tanpa petting. Aku sungguh menjadi ketagihan dan tak malu meminta kepada Mang Narko untuk mengulangi kenikmatan tersebut.Bahkan kini kami melakukannya di dalam kamarku.

Mbak Siti selalu mengikuti jadwal mens-ku secara ketat sehingga ia tahu persis kapan saat diriku sedang dalam keadaan subur atau tdk. Bila tengah datang masa suburku maka mang Narko tak ia perbolehkan memuncratkan pejuhnya di dalam memekku. Mang Narko hanya bisa menuntaskannya pada mbak Siti. Dengan bimbingan mbak Siti aku jadi mengenal banyak hal baru tentang seks. Seperti melakukan seks oral! Awalnya aku agak syok ketika melihat mbak Siti melahap k0ntol mang Narko tanpa rasa jijik seakan benda itu adalah sebuah lolipop yg lezat.

Tetapi lama kelamaan aku justru ingin mencobanya. Hingga pada suatu malam kulihat mereka saling menjilat kemaluan satu sama lain. Mang Narko terlentang di bawah tindihan tubuh mbak Siti tengah mengobok-obok memek istrinya dengan mempergunakan jemari dan lidahnya. Sementara mbak Siti sendiri berada di atas tubuh mang Narko dengan mulut terbuka lebar disesaki oleh k0ntol suaminya itu. Mbak Siti bilang yg sedang mereka lakukan itu namanya posisi enam sembilan.

Setelah mencontohkannya padaku akhirnya tiba giliranku buat mencobanya. Ternyata asyikk sekali. Kami dapat enaknya barengan. Selagi aku orgasme mang Narko memuntahkan pejuhnya di mulutku. Malam itu untuk pertama kalinya aku mencicipi lendir enaknya mang Narko. Dan menurutku itu lezat sekali. Satu hal lagi akupun jadi tahu persis soal anatomi alat vital lelaki. Ukuran k0ntol mang Narko ternyata punya panjang tujuh belas senti ketika iseng-isengaku ukur benda itu pakai mistar sedangkan diameternya lebih besar sedikit dari lingkaran yg dibuat oleh ibu jari dan telunjukku.

Kata mbak Siti k0ntol mang Narko lebih panjang dari k0ntol pacarnya terdahulu. Mang Narko juga memiliki stamina bak kuda liar meski mungkin orang bisa tertipu oleh penampilan fisiknya. Dan yg teristimewa dari mang Narko sekaligus membuat mbak Siti tergila-gila padanya adalah otot-otot Tantra-nya yg kuat. K0ntolnya yg tengah mengacung akan melenting kuat ke atas dari posisi sedikit menggantung hingga menghantam perutnya bila ia kedutkan.

Bayangkan…betapa nikmatnya bila benda itu di hentakan kuat-kuat seperti itu saat dia berada di dalam liang senggama. Aku sendiri sudah pernah merasakan kehebatan mang Narko itu saat ia mempetingku. Semenjak itu pula aku jadi tak lagi bisa menerima tamu cowok di rumah.

Sebagai seorang gadis rupawan sekaligus merupakan primadona di sekolahku jelas banyak sekali pemuda yg ingin mendekatiku. Tetapi mereka semua selalu berhasil dihalau oleh mang Narko sekalipun mereka cuma beralasan ingin mengerjakan tugas kelompok. Meski demikian aku tak ambil pusing terhadap sikap protektifnya. Entah mengapa semenjak dicabulinya aku sendiri tak merasa tertarik bergaul dengan pria lain apalagi sampai menjalin hubungan cinta-cintaan. Bagiku mang Narko seorang sudah sangat cukup komplit. Dia supirku, teman bercandaku, pelindungku sekaligus kekasihku.
“Dasar cowok kota bisanya cuma ngejual tampang sama ngehambur-hamburin duit orang tua saja!“ ocehnya pada suatu sore setelah mengusir seorang cowok teman sekelasku yg mencariku.

“Kang..kang! Biarkan saja orang mau bertamu. Lagian wajar saja banyak lelaki yg dateng. Lah wong Nona kita itu emang ayu kok!”
“Kamu itu ndak ngerti, Ti!. Aku cuma mau melindungi nona kita dari para lelaki iseng”
“Dari mana kakang tahu kalau mereka itu lelaki iseng?”
“Ya dari nganu…eng..yaa itu!” ujar mang Narko tak bisa menjemukan jawaban yg pasti.
“Itu! Nganu! Bilang saja kalau kakang cemburu sama mereka. Takut nona kita kecantol sama salah satu dari mereka. Ya kan?!”cibir mbak Siti.

Mang Narko hanya nyengir malu sambil menggaruk-garuk kepalanya yg tdk gatal karena mbak Siti mampu menebak pikirannya dengan tepat.Sementara aku sendiri tertawa geli mendengar perdebatan kedua suami-istri itu.

“Iya sih, Ti. Aku memang cemburu sama pemuda-pemuda itu…” masih kudengar ucapan bernada lesu mang Narko kepada mbak Siti.

Ia letakan sapu lidinya dan duduk di atas sebuah batu. Mbak Siti menggeleng-gelengkan kepala melihat suami tuanya itu bertingkah bagai seorang pemuda yg tengah kasmaran itu.

“Kang! Kakang itu ngaca dulu dong!. Kakang ndak bisa berharap memiliki dia seperti aku dan istri-istri kakang dulu.

Bagaimanapun juga non Monica itu pantas mendapatkan jodoh yg sepadan buatnya. Dan suatu hari nanti hal itu pasti akan datang juga.” Timpal mbak Siti. Jelas pembicaraan itu tengah membahas diriku.

“Aku tahu nduk. Tapi… setdknya aku pingin sekali jadi yg ‘pertama’ buat non Monica, nduk! Nona kita itu membuat aku serasa muda kembali”
“Kubur saja angan-anganmu itu, kang! Bukankah sudah dia katakan jika dia ndak mau memberikan yg satu itu kepada kakang. Justru sebaliknya saya kuatir non Monica bakal membenci kakang jika kakang nekat melakukannya! Saya heran sekali kakang ndak pernah puas. Masih untung saya mau membantu hasrat terpendam kakang itu ”
“Aku bakal menunggu saat yg tepat nduk. Sampai dia merasa ‘siap’ dulu untuk yg ‘satu’ itu.”
“Hhhhhhh… Terserahkang Narko! Pokoknya aku sudah mengingatkan!. Kalau ada apa-apa kang Narko tanggung sendiri resikonya.”

Pembicaraan mereka berhenti sampai di situ. Aku mengerti dengan maksud pembicaraan mereka. Rupanya hasrat besar mang Narko kepadaku sudah ada sejak lama. Kesempatan itu baru bisa terlaksana akibat rasa penasaranku dan atas batuan mbak Siti. Namun mbak Siti menghargai prinsip dan keinginanku untuk tetap mempertahankan keperawananku.

Sebenarnya aku sendiri terkadang kepingin juga merasakan bila memekku dipenetrasi secara penuh oleh k0ntolnya mang Narko. Dan aku tahu kenikmatannya pasti jauh lebih besar ketimbang cuma melakukan peting seperti yg sudah aku alami. Apalagi setiap menyaksikan persetubuhan panas mereka berdua. Pekik-pekik kenikmatan mbak Siti begitu mendebarkan.

Aku ingin juga seperti dia.. Merasakan kedutan-kedutan besar itu jauh di dalam relung kewanitaanku.. Namun ucapan mami tetap saja membuatku takut melangkah lebih jauh. Aku tak ingin bila dicampakan oleh lelaki yg menjadi suamiku kelak bila ia tahu aku sudah tdk perawan lagi di malam pertama.

Hubungan aneh diantara kami terus berjalan selama kira-kira beberapa bulan ke depan. Hingga semua ketenangan itu terganggu ketika pada suatu hari mbak Siti secara mendadak memaksa mang Narko untuk menceraikannya. Aku juga kaget mendengar kabar itu.

Selama ini tak pernah satu kalipun aku melihat mereka bertengkar. Jikapun ada itu hanya sebuah perdebatan kecil yg langsung terselesaikan saat itu juga. Aku berusaha mencari tahu penyebabnya dengan bertanya pada mang Narko. Ia mengatakanbahwa mbak Siti telah main mata dengan mantan pacarnya di kampung dulu yg kini memiliki kehidupan sukses setelah menjadi TKI ke luar negeri.

Baru kuketahui juga jika kepada lelaki itu pula mbak Siti menyerahkan keperawanannya. Mereka bahkan sudah berencana menikah setelah mbak Siti mendapatkan izin cerai darimang Narko.Dengan berat hati mang Narko terpaksa mengabulkannya. Ia tahu mbak Siti tetap juga akan pergi meski tak ia ceraikan.

“Mbak?! Kenapa tega sekali terhadap Mamang?” protesku pada mbak Siti saat ia sedang mengemasi pakaiannya.

Sepertinya tdk tersinggung dengan ucapanku. Ia hanya tersenyum getir.

“Non…Mang Narko adalah pria yg baik. Bersamanya hidupku penuh dengan gairah meledak-ledak. Tapi dia bukanlah type seorang suami apalagi bapak yg ideal bagi sebuah keluarga. Umur mbak semakin hari semakin tua. Seorang wanita hanya memiliki kesempatan selagi ia masih muda. Dan mbak tak ingin semuanya menjadi terlambat.” Pada saat itu aku masih belum mengerti dengan ucapannya itu.

Baru sekarang aku paham maksud mbak Siti kala itu.

“Saya tdk paham maksud, mbak?”
“Hhhhhhh…..” kudengar ia menghela napas “Kamu ini masih bau kencur, non. Kelak kamu akan mengerti maksudku”
“Tapi kasihan mamang sendirian…”ujarku.

Aku masih belum menerima ia meninggalkan mang Narko. Aku mengganggap mbak Siti telah salah melakukan hal ini. Dan aku sungguh berharap ia mau berubah pikiran dan mengurungkan kepergiannya.

“Percayalah….meski mbak pergi namun mang Narko ndak bakal kesepian sebab dia sudah punya pengganti diri mbak yg jauh lebih baik”
“Ganti? Siapa yg Mbak maksud?” tanyaku.

Aku sempat mengira kemungkinan yg dimaksudkan mbak Siti itu adalah salah satu istri mang Narko yg lain.

“Ya orangnya itu kamuu toh nduk!”jawab Mbak Siti sambil mencubit pipiku gemas
“A aaku, mbak?”
“Iya kamu. Hi hi hi” ujarnya sambil memperdengarkan tawa khas-nya.

Aku justru bertambah bingung namunaku tak tahu harus berkata apa-apa lagi saat ia ‘mengangkat kopernya.

“Nah Non, mbak pamit dulu sekarang. Dan mbak titip mang Narko padamu,ya…” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Aku ikut-ikutan jadi terharu. Tak kusangka ternyata mbak Siti masih memiliki perhatian terhadap mantan suami tuanya itu.

Keputusan mbak Siti benar-benar sudah bulat dan tak dapat dicegah lagi. Akhirnya dia pergi meninggalkan kami hari itu.

Monday, May 14, 2018

20,6 Kg sabu dan 38.232 butir ekstasi direbus di Polrestabes Medan



Sebanyak 20,6 kg sabu, 38.232 butir pil ekstasi, 63,8 kg ganja, dan 3.523 botol minuman keras (miras) dimusnahkan di halaman Mapolrestabes Medan, Senin (14/5). Benda ilegal itu merupakan bagian barang bukti dari tindak kejahatan lima bulan terakhir.

"Barang bukti narkoba ini didapat selama periode Januari hingga Mei 2018," kata AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Medan.

Terdapat 18 orang tersangka dalam tindak pidana itu. Seorang di antaranya ditindak tegas hingga tewas.

Sabu dan ekstasi dimusnahkan dengan cara direbus. Sebelum dihancurkan, narkotika itu diuji terlebih dulu keasliannya. - AGEN DOMINO99

Sementara ganja dibakar di dalam tong potong yang disediakan. Sedangkan ribuan botol miras dilindas alat berat hingga hancur.

Pemusnahan dipimpin Wakapolrestabes Medan AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto. Sejumlah pejabat unsur instansi lain, seperti Kejaksaan Negeri Medan, tokoh agama, dan akademisi, juga hadir pada kegiatan itu.

Sumber : Merdeka.com




Tuesday, May 8, 2018

LAPAKQQ - Agen Judi Bandarq Domino QQ Adukiu Capsa Poker Online



Bagi anda pecinta judi online atau penggemar poker harus daftar sekarang juga karena website Lapakqq sedang membagikan bonus deposite untuk member baru 3%, Dan tidak ada batas untuk bonus nya. oleh karena itu Lapakqq adalah tempat terbaik untuk mengisi waktu luang anda yang setiap hari nya lelah dan jenuh akan rutinitas dan pekerjaan anda, jadi STOP sekarang kegiatan anda sekarang dan buka website Lapakqq melalui mbah kita Google

Apakah Itu Lapakqq :

Lapakqq adalah sebuah game online kartu  yang berbasis web browser jadi anda bisa bermain tanpa perlu download bisa dibuka dari google chrome, opera mini, mozzila dan browser lain nya, Lapakqq  adalah website judi online terpercaya yang sudah ada sejak 2014, dulu nya website ini hanya di peruntukkan bagi kalangan tertentu, jadi untuk pelayanan para admin dan CS tidak akan di ragukan lagi.

Cara Bermain / Bergabung Di Lapakqq.com :

Untuk menjadi member di Lapakqq sangatlah mudah, anda hanya membuka website nya lalu klik DAFTAR dan mengisi data-data pribadi anda, dan anda tidak perlu takut untuk keamanan data anda karena website VIP ini dilengkapi oleh sistem tercanggih dan tidak akan bisa dibobol, Dan pihak Vip tidak akan pernah menjual atau memberikan data diri anda kepihak lain

Setelah mendaftar anda sudah berhasil menjadi member Lapakqq dan untuk bermain anda harus membeli chip untuk bertarung melawan pemain lain, minimal pembelian CHIP di Lapakqq adalah 50.000 dan apabila anda menang, chip anda bisa di jual kembali ke pihak Lapakqq.

Menjual chip ke pihak Lapakqq sangatlah mudah tidak seperti menjual chip di texas poker zynga facebook, disini anda hanya perlu mengisi form tarik dana yang berisi jumlah chip yang anda ingin jual dan memasukkan pasword akun anda. dan BUZZZ!!! hitungan detik chip nya akan di transfer ke rekening anda dalam bentuk Rupiah, nomor rekening anda akan tersimpan otomatis saat anda melakukan pembelian chip dengan mengisi form setor dana yang artinya konfirmasi melakukan transfer - AGEN DOMINO 99

Oh iya Lapakqq.com di dukung oleh 5 Bank Terbaik Indonesia Yaitu : BCA, MANDIRI, BRI, BNI & Danamon, Apabila anda tidak memiliki rekening di 5 bank tersebut tidak perlu cemas karena anda tetap bisa bermain dengan melakukan transfer antar bank ke danamon, dan tentu nya akan di kenakan biaya transfer antar bank sebesar 6.500 setiap 1x transfer. dan begitu juga saat melakukan tarik dana akan di kenakan biaya 6.500 tapi tidak perlu cemas, biaya tersebut tidak akan berarti jika main di VIP hari ini karena anda akan menang jutaan hari ini.

Fitur Dan Pelayan Lapakqq :

Seperti yang anda sekalian ketahui dunia online semakin berkembang dengan sangat cepat, Lapakqq juga tidak mau ketinggalan, Dengan melihat kesempatan ini Lapakqq yang ingin memanjakan para member setianya, maka website ini berevolusi dan mengembangkan sebuah sistem dan dengan sistem ini para member bisa mengakses Lapakqq dengan mudah dimanapun, kapanpun bisa bermain kartu hanya dengan gadget kelas atas ataupun kelas paling bawah sekalipun, saat ini Lapakqq.com bisa di mainkan di hp android dan IOS apapun, tapi untuk kepuasan di pastikan menggunakan PC adalah yang terbaik karena Layar nya lebih besar hehe...

Disamping itu Lapakqq juga menyediakan Customer Service yang ramah untuk membantu para pecinta game judi online di seluruh indonesia. CS Lapakqq sangat ramah dan fast respon jadi apabila anda ada kesulitan jangan penah ragu untuk menghubungi CS Lapakqq, Berikut daftar CS yang siap membantu anda saat bermain
Live Chat ( Berada di sebelah kanan bahwa website Lapakqq.com )
Pin BB:Lapakqq D877b336
Berikut adalah media - media resmi yang akan mempermudah para member untuk menghubungi pihak Lapakqq dan segala jenis, keluhan , kritikan maupun saran akan di terima baik oleh pihak CS Lapakqq

Monday, May 7, 2018

Bayangan Penis Sempurna di Mata Wanita



Ukuran penis kerap membuat para pria khawatir. Namun, bagi wanita ukuran bukan berada di posisi pertama saat menilai penis pasangan.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari University of Zurich, Swiss, mencoba mencari tahu hal yang ingin wanita lihat dari penis pasangan. Peneliti kemudian bertanya kepada 105 wanita tentang penis. Mulai bagaimana panjang, ketebalan, posisi uretra, hingga penampilan penis yang mereka dambakan.

Rupanya, hal utama yang wanita nilai dari penis pasangan adalah tampilan secara umum seperti yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine ini. Apa artinya? - AGEN DOMINO 99

Melansir laman Glamour, Jumat (4/5/2018) wanita sesungguhnya tak menginginkan melihat kejutan dari penis pasangan, baik dari ukuran atau warna. Wanita mengharapkan melihat tampilan penis yang biasa, tidak besar atau kecil juga tidak memiliki warna terlalu terang atau gelap dibanding kulit.

Sunday, May 6, 2018

Viral, Seorang Ibu dan Remaja Putri Ribut di ATM karena Antre



Sebuah video keributan antara dua wanita di sebuah ATM yang berada di supermarket di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung viral di media sosial (medsos). Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian.

Dari postingan yang dilihat detikcom di Instagram @adalahkabbandung, Minggu (6/5/2018) yang menampilkan tiga foto dan tiga video cekcok antar sesama pengguna ATM, sudah disukai oleh lebih dari 900 orang pengguna Instagram dan dikomentari oleh lebih dari 200 orang pengguna.

Video tersebut diketahui milik ibu korban dengan akun @rinazainabiyah dan korban berinisial MN (16) warga Kecamatan Banjaran. Terlihat keributan itu disaksikan oleh anak balita, yang diduga anak sang ibu. Balita itu digendong oleh laki-laki yang diduga kuat suami si ibu.

"Assalammualaikum... malam semua nya, maaf sedikit berbagi cerita... sebagai se org ibu hati saya sakit sekali atas kejadian yg telah terjadi pada anak saya.... dimana anak saya ditonjok dan dibentur kepalanya ke mesin atm oleh seorang sesama ibu2 juga.... hanya karena ibu ini ingin didahulukan menggunakan mesin atm (Padahal atm sebelah kosong, anak saya pun sdh blg atam sebelah kosong... tp si ibu tdk mau karena katanya atm dia BRI sedangkan atm sebelah CIMB, dia mungkin tdk tau atau baru menggunakan atm... toh saya jg jika sdg urgent dan mesin yg sama dgn ATM saya sdg digunakan org pst saya gunakan atm sebelahnya... toh terpotong pun paling hanya 5000, tapi sebagai bentuk kesadaran bhw mesin ATM adalah FASILITAS UMUM... Tdk memandang dia siapa/umurnya Brp... saya sebagai ibu2 malu sekali bagaimana bisa seorang Ibu seperti dia melakukan hal seperti ini kpd Anak saya yg notabene sama2 wanita seperti diaa... 😢😢😢 kronologisnya sy bagikan setelah postingan ini. Mohon maaf mengganggu,, hny untuk sharing pengalaman saja dan semoga kita sbg ibu2 bisa berbesar hati dan berlaku sopan pada semua kalangan tanpa memandang umur," jelas akun @rinazainabiyah. - AGEN DOMINO 99

Kapolsek Banjaran Kompol Mulyadi membenarkan kejadian tersebut. Mulyadi mengatakan kejadian itu terjadi saat korban melakukan transaksi di Mesin ATM yang berada di Griya Banjaran.

"Ketika korban sedang melakukan penarikan uang di mesin ATM BRI Griya Banjaran tiba-tiba ada salah seorang perempuan (pelaku) yang marah-marah di luar ruangan mesin ATM dikarenakan merasa lama melakukan antreian," kata Mulyadi via pesan singkat.

Mulyadi mengungkapkan saat korban melakukan transaksi di ATM tersebut kemudian pelaku masuk ke dalam ruangan ATM dan menyerobot serta mengcancel transaksi yang sedang dilakukan oleh korban. Kemudian oleh korban ditegur, akan tetapi pelaku tidak terima sehingga terjadi cekcok mulut diantara keduanya.

"Pelaku kesal dan mendorong tubuh korban hingga terbentur ke mesin ATM dan dinding kaca ruangan ATM dan korban pun tidak tinggal diam dan membalasnya dengan menendang ke arah tubuh pelaku, kemudian pelaku pun menyerang kembali," ungkapnya.

Korban mendapatkan dorongan serta pukulan sebanyak beberapa kali dengan menggunakan kepalan tangan kosong ke arah muka sehingga korban tersudut ke mesin ATM dan menjambak rambut korban. "Kejadian tersebut dapat di lerai oleh warga sekitar dan security Griya," paparnya.

"Korban, mengalami luka memar di bagian pipi sebelah kanan akan tetapi korban masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara kasat mata korban tidak mengalami luka yang serius," tambahnya.

Menurutnya, korban sudah melakukan pelaporan dan memberikan hasil visum kepada pihak kepolisian. Sementara itu, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi. "Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap saksi, identitas pelaku belum diketahui," pungkasnya.

Sumber : Detik.com

Kemampuan Roy Kiyoshi Diungkap Di Acara Hitam Putih Deddy Corbuzier Trans7

Video Highilghts Barcelona Vs Real madrid 06/05/2018

ADU PANCO RANDY VS DEDDY | HITAM PUTIH

Ku perkosa istri bos ku sendiri



Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sebuah cerita yang diambil dari pengalaman nyata. Cerita ini adalah pengalaman yang terjadi pada diri saya sendiri. Kejadian ini terjadi pada saat saya masih bekerja pada bos saya di rumahnya. Semua nama di cerita ini adalah nama samara untuk melindungi orang yang terlibat dalam cerita ini.

pemerkosaan

Pengalamanku ini terjadi pada saat aku masih bekerja sebagai penulis di rumahnya. Saya adalah seorang penulis yang bekerja pada seorang agen penulisan, sebutlah nama samara bosku adalah Mahdi. Bosku Mahdi menggunakan salah satu kamar rumahnya untuk dijadikan kantor tempat bawahannya bekerja. Saat ini Mahdi hanya memiliki satu orang bawahan, yaitu saya sendiri.

Pekerja Mahdi yang lain telah keluar karena perlakuan Mahdi yang tidak adil. Mahdi sering kali memotong, bahkan tidak membayar pekerjaan bawahannya. Namun Mahdi tetap tidak belajar dari pengalamannya, Mahdi tetap tidak membayar hasil kerja dari pekerja terakhirnya ini.

Tidak hanya itu, Mahdi memiliki sifat yang suka berselingkuh. Saya sering kali disuruh menginap di rumahnya untuk menyelesaikan banyak pekerjaan yang sering kali tidak dibayar. Sebenarnya, saya sendiri sudah ingin keluar saat itu. Namun, saat itu aku masih memiliki uang di bosku yang tidak bisa kutinggalkan begitu saja.

Setelah sekian banyaknya pekerjaanku yang tidak dibayar, aku mulai berpikir untuk memanfaatkan keadaan. Istri bosku adalah seorang wanita yang cantik, sebutlah namanya Rita. Hampir semua orang yang datang ke rumah Mahdi, datang karena istrinya. Namun, sayang Mahdi adalah tukang selingkuh.

Malam-malam selama aku menginap selalu dipenuhi oleh pertengkaran suami istri di tengah malam. Mahdi biasanya pergi pada pagi atau siang hari dan pulang tengah malam setiap hari. Setelah pulang, Mahdi mulai bertengkar di tengah malam dan mengganggu siapapun yang mendengarnya. Saat malam, istrinya selalu tidur menunggu Mahdi pulang tengah malam.

Pada suatu malam, aku sedang menginap di rumah Mahdi untuk mengeprin beberapa buku. Jam sepuluh malam mahdi belum pulang ke rumah. Aku tahu Mahdi sedang meniduri selingkuhannya atau sedang dalam perjalanan pulang. “Ngapain sih selingkuh? Istri sudah cantik seperti Rita disia-siakan seperti itu, sedang hamil pula!” Pikirku sambil menunggu mesin prin di depanku. Pada saat itu aku tersadar dan berpikir “Benar! Sia-sia sekali istri secantik itu dibiarkan begitu saja! Kukerjai saja dia sebagai ganti upah kerjaku yang tidak Mahdi bayar.” Aku mulai memikirkan rencana untuk megerjai istri Mahdi, bosku sendiri. Aku tahu kalau pintu yang memisahkan tempat kerjaku dan rumah utama telah macet dan tidak bisa dikunci.

Aku bisa mengerjai istri Mahdi dengan bebas, aku hanya perlu berhati-hati saat melakukannya agar tidak ketahuan. Aku berusaha mendengarkan dari balik pintu suara tidur di rumah utama. Setelah yakin bahwa tak ada suara tanda-tanda aktivitas di dalam rumah utama, aku memberanikan diri untuk membuka pintu.

Pintu itu cukup didorong sedikit agar bisa terbuka karena kuncinya sudah rusak. Aku mendorongnya perlahan agar tidak menimbulkan suara keras. Satu desakan lembut, dan pintu tersebut terbuka. Aku mengintip sedikit memastikan bahwa istri Mahdi tertidur pulas.

Matanya tertutup, nafasnya teratur, saatnya bersenang-senang. Aku merangkak dan mendekat perlahan-lahan dengan jantung berdetak keras dan nafas memburu. Rasa takut ketahuan dan terangsang bercampur, sungguh campuran perasaan yang menarik dan menyenangkan.

Setelah dekat, aku memandang tubuh Rita dengan takjub. Kulit putih yang yang tampak sangat halus. Tubuh yang indah dengan wajah yang cantik ini telah membuat banyak pria ingin menidurinya. Perutnya membuncit karena dia sedang hamil lima bulan, “Kejam sekali Mahdi, istri sedang hamil dia malah selingkuh dengan perempuan lain.” kataku dalam hati. “Well kalau Mahdi tidak mau istrinya, sebaiknya untukku saja.” pikirku, lagipula aku selalu penasaran dengan wanita hamil.

Rita tidur dengan posisi membelakangiku dengan kaki terbuka. Baju dasternya yang berwarna biru tua tersingkap hingga memperlihatkan kaki indahnya yang berwarna putih. Celana dalamnya yang berwarna krem terlihat dengan jelas, aku yakin tindakanku ini benar-benar di luar dugaan mereka. Aku menyingkapkan daster Rita untuk melihat tubuhnya lebih banyak lagi.

Terlihatlah seluruh pantat Rita di depan mataku. Pelan-pelan aku mengelusnya dari paha hingga ke pantatnya, agar Rita tidak terbangun. Aku sangat takut Rita tiba-tiba terbangun dan melihat perbuatanku padanya, aku akan berada dalam masalah besar. Aku menciumi pantat Rita dan terkadang menjilatnya sedikit.

Saat aku sedang menikmati pantat Rita, tiba-tiba aku mendengar suara motor mendekat. “Mahdi pulang!” pikirku dengan panic. Aku merapikan daster Rita dan segera kembali ke ruangan tempat kerjaku. Mesin prin masih terus mengeprin buku yang seharusnya aku awasi. Setelah menanyakan pekerjaanku, Mahdi dan Rita kembali melakukan rutinitasnya bertengkar di tengah malam.

Keesokan paginya Mahdi mengizinkan aku untuk pulang sebentar dan tidur dan tidur beberapa jam. Siangnya aku ditelepon untuk datang lagi ke rumah Mahdi dan meneruskan proses mengeprin buku. Tak lama kemudian, Mahdi pergi dengan alasan akan pergi ke beberapa penerbit.

“Padahal tak usah berbohong karena baik aku ataupun istri Mahdi sudah mengetahui Mahdi akan pergi ke tempat selingkuhannya.” pikirku dalam hati. Setelah pertengkaran yang cukup hebat dengan istrinya, pergilah Mahdi dari rumah.

Sekali lagi, seperti biasa, Mahdi meninggalkan istrinya serumah dengan pria lain. Jam setengah sepuluh malam rumah sudah sepi, hanya suara mesin prin yang sedang bekerja. “Saatnya aku beraksi” pikirku sambil menyiapkan kertas yang banyak di mesin prin. Aku mendorong pintu dan masuk ke kamar tidur Rita.

Rita sedang tidur nyenyak dengan pakaian yang tersingkap hingga mencapai dadanya. “Wow! Kemarin aku puas menciumi pantatnya, sekarang ke payudaranya ah!” pikirku. Aku menaikkan dasternya lebih tinggi lagi, hingga seluruh payudaranya terlihat. Aku meremasnya perlahan dan menciuminya.

Kemudian, aku tertarik untuk melihat putting payudaranya. Aku menarik BH Rita ke bawah perlahan-lahan. Aku takut Rita terbangun saat aku sedang melucuti pakaiannya. Ternyata puting Rita sangatlah lucu, mirip dengan puting payudara anak-anak. Puting payudara Rita ukurannya kecil, berwarna coklat gelap, lingkaran sekelilingnyapun tidak besar.

Aku tidak tahan lagi, aku ingin menghisap payudaranya, walaupun aku takut Rita terbangun. Aku membuka mulutku dan bersiap menghisap puting coklat Rita. Mulutku menutup dan puting Rita berada dalam dalam bibirku. Aku berhenti sebentar dan memperhatikan wajah Rita, takut Rita terbangun. Aroma puting Rita sangat wangi, seperti wangi vanilla, kusadari dia sedang hamil dan payudaranya sedikit basah. Kemudian aku menghisapnya perlahan-lahan dan selembut mungkin.

Beberapa lama aku menghisap putting payudara Rita yang wangi dan lezat. Aku mulai lupa diri dan ingin menusukkan penisku ke vagina Rita. Aku kemudia memposisikan tubuhku agar dapat mensetubuhi Rita. Walau aku takut Rita terbangun, aku ingin mencoba terlebih dahulu. Aku menarik celana dalam Rita dari belakang dengan perlahan. Tak lama kemudian aku berhasil melihat belahan pantatnya. Kemudian diikuti dengan lubang pantatnya dan lubang vaginanya.

Lubang pantat Rita berwarna coklat gelap, bergerak-gerak mengikuti irama nafas Rita, Kadang lubang tersebut berkedut-kedut beberapa kali, aku tidak tahu mengapa. Kemudian aku mulai memposisikan tubuhku untuk menyetubuhi Rita. Aku menempelkan kepala penisku ke vagina Rita untuk melihat reaksinya. Rita terlihat masih tidur dan belum terbangun sama sekali, tampaknya Rita kalau sudah tertidur sulit untuk bangun.

Aku menjadi semakin berani untuk menyetubuhi Rita. Aku menekan penisku ke dalam vagina Rita lebih dalam dengan perlahan. Aku sempat merasakan sempitnya vagina Rita dan panas tubuhnya di sekeliling penisku. Namun, tiba-tiba Rita melenguh keras dan menutup kakinya hingga penisku tertarik keluar. Aku kaget setengah mati, kukira Rita akan terbangun dan memergokiku sedang menyetubuhinya. Penampilanku sekarangpun sudah tidak bisadisangkal, dengan penis tegang keluar dari celana. Pakaian Rita-pun sedang dalam posisi hampir terbuka.

Aku segera merapikan pakaian Rita dan pergi dari kamar tidurnya. Kemudian melanjutkan pekerjaanku mengawasi mesin prin. Tak lama kemudian, Mahdi pulang dan menanyakan pekerjaanku. Setelah bertengkar, Mahdi dan Rita tidur, meninggalkan aku sendirian di tempat kerjaku.

Aku mulai berpikir untuk mengerjai Rita dengan lebih cepat dan tidak perlahan-lahan. Terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk berhati-hati dan takut ketahuan. Mahdi keburu pulang dan resiko ketahuan yang besar menjadi pikiranku selama beraksi.

Kemudian aku mendapat ide untuk menggunakan obat tidur. Aku segera mencari di internet untuk membeli obat tidur. Setelah memesan, obat tidur tersebut datang tiga hari kemudian. Aku menyusun rencana untuk menggunakan obat tidur tersebut pada Rita.

Malamnya Mahdi sedang pergi dan Rita sedang menonton televisi di ruang tamu. Kemudian aku segera membuat alasan untuk membuat kopi agar dapat masuk ke rumah utama. Begitu Rita lengah aku memasukkan obat tidur cair ke minumannya dan kedua anaknya yang masih kecil. Aku masuk kembali ke ruang kerjaku. Setelah kutunggun lama suara televisi masih menyala, namun tidak terdengar suara Rita ataupun anak-anaknya.

Aku memberanikan diri untuk masuk dan membuka pintu dengan cara normal. Setelah aku masuk ternyata Rita dan kedua anaknya masih berada di ruang tamu. Rita tertidur di kursi dan anaknya tertidur di lantai masih memegang mainan yang sedang dimainkannya. Aku menggelengkan kepala, tidak percaya bahwa aku akan memperkosa wanita hamil yang sedang tidur.

Aku kemudian menguji apakah Rita sudah sudah benar-benar tertidur atau belum. “Teh Rita, teh Rita bangun” kataku sambil menepuk dan menggoyangkan tubuhnya. Rita tidak juga bangun dan masih tertidur pulas. Untuk meyakinkan aku meremas payudaranya perlahan, kemudian aku meremasnya dengan keras untuk melihat reaksinya. Ternyata Rita tidak juga terbangun, nampaknya obat tidur tersebut benar-benar berfungsi dengan baik.

Kemudian aku menyeret tubuh Rita ke kamar tidurnya. Aku tak punya banyak waktu karena Mahdi akan segera pulang, dan aku tak ingin dia memergokiku sedang memperkosa istrinya. Aku cepat-cepat membuka bajunya dan bajuku sendiri. Kuciumi seluruh badannya dengan penuh nafsu, karena aku tahu kini apapun yang kuperbuat Rita takkan terbangun.

Kuposisikan tubuh Rita dengan posisi terlentang hingga aku bebas menjamah seluruh tubuhnya. Perutnya yang sedang hamil tampak membusung ke atas. Kemudian aku menghisap putting payudaranya, tidak seperti beberapa hari lalu, malam ini aku menghisapnya dengan keras.

Kuremas payudara Rita yang satu lagi, satu kuremas, satu kuhisap terkadang bergantian. Setelah beberapa lama, kurasakan tanganku basah di payudara Rita, dan hanya ada satu penjelasan, ini air susu Rita. Setelah terpana sebentar, aku mulai menjilati air susunya. Ternyata rasanya cukup enak dan wangi. Aku masih belum puas merasakan air susu Rita dan masih ingin terus meminumnya.

Aku menghisap air susu Rita dari putting payudara, kuremas kemudian setelah susunya keluar aku hisap hingga habis, terus seperti itu. Setelah beberapa saat aku tahu teknik untuk mengeluarkan air susunya tanpa harus meremasnya dengan tangan. Setelah aku merasa enek, enek karena air susu yang seharusnya untuk bayi, lucu sekali.

Karena aku merasa sudah cukup puas dengan payudaranya, aku ingin melakukan hal yang lain. Aku melihat bibir Rita yang indah dan jadi sangat ingin menciumnya. Aku mendekatkan wajah dan mencium bibirnya. Rasa mulut Rita jujur saja rasa mi instan, sepertinya di baru makan mi instan.

Aku mengeluarkan penisku dan mendekatkannya ke wajah Rita. Setelah menggosokkannya ke bibir Rita, aku menekan penisku ke dalam mulut Rita. Setelah memasuki mulut Rita aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk. Mulut Rita dipenuhi penisku dan becek karena liurku. Kemudian Rita bergerak secara reflek berusaha mengeluarkan penisku dari mulutnya. “Sayang sekali…” pikirku dalam hati.

Aku mengganti tergetku pada vaginanya, yang belum kusentuh dari tadi. Aku membuka kedua kaki Rita hingga posisinya kini mengangkang, siap dimasuki penisku. Aku tidak ingin melakukannya dengan pelan, aku ingin melakukannya dengan keras dan kasar, toh Rita takkan terbangun kali ini.

Kugosokkan penisku di bibir lubang vagina Rita agar tak meleset saat kumasukkan. Setelah letaknya tepat aku segera bersiap untuk memasukkan penisku ke vagina Rita. Dengan satu hentakan keras, BLESSS aku menusukkan penisku ke dalam vagina Rita sekuat tenaga. Rita tetap diam saja, hanya ekspresi wajahnya yang sedikit mengerut.

Aku mendiamkan sebentar penisku di dalam vagina Rita, mencoba meresapi panas tubuhnya dan gerakan di dalam vaginanya. Vagina Rita seakan bernapas dengan jepitan yang mengeras dan mengendur di sekeliling penisku. Penisku mulai kukeluarkan dan kuhentakkan kembali dengan keras. Aku melakukannya beberapa kali karena setiap kali melakukannya vagina Rita berkedut-kedut di bagian dalam.

Setelah melihat jam, ternyata sudah lewat setengah jam sejak aku mulai bermain dengan tubuh Rita. Aku mulai menggenjot badan Rita dengan cepat dan kuat. PLOK PLOK PLOK PLOK suara paha kami saat bertemu karena genjotanku. Sambil terus kugenjot, aku menciumi seluruh permukaan tubuhnya. Lenguhan-lenguhan kecil keluar dari bibirnya yang indah. Payudara dan seluruh dadanya kujilati, kuremas, dan kuhisap dengan rakus. Perutnya yang membusung kupeluk dan kuciumi pula, aku ingin merasakan dengan jelas kalau aku sedang memperkosa wanita hamil dan berjilbab pula.
Sekarang yang membuatku bingung adalah apakah aku harus mengeluarkan maniku di luar atau di dalam. Setelah hampir setengah jam menggenjot tubuh Rita, aku merasakan maniku sudah siap keluar. Pada saat merasakan sudah mencapai puncaknya, aku memutuskan untuk mengeluarkan maniku di dalam vagina Rita. Kutekan keras penisku ke dalam vagina Rita agar maniku keluar di tempat paling dalam di tubuh Rita.

CROT CROT CROT maniku akhirnya keluar di dalam vagina Rita. Aku dapat merasakan maniku keluar dan membanjiri vagina Rita. “Oh, oh, oh yeah,” kataku tak kuasa menahan nikmat orgasme yang membuat seluruh tubuhku menegang. Setelah kulepaskan penisku dari vagina Rita, air maniku sedikit menetes dari vaginanya.

Aku berpikir, “Bagaimana dengan bayi di dalam rahimnya ya?” karena aku baru saja memasukkan sperma dalam jumlah besar. Aku pernah mendengar kalau seorang wanita akan keguguran kalau diperkosa pada saat mengandung. Tapi kemudian aku berpikir lagi, “Memang aku peduli? Aku rasa tidak! Lebih baik aku teruskan, karena bagaimanapun sudah terlambat menyesal sekarang.”

Setelah tenagaku pulih, aku siap untuk bermain dengan tubuh Rita minimal satu kali lagi. Tubuh Rita kuposisikan agar menungging, karena aku ingin memperkosanya dari belakang. Kunaikkan pantatnya ke atas dan menciumi pantatnya. Pada saat sedang asyik menciumi, aku melibat lubang anusnya. Aku terpana dengan gerakannya yang seakan mengundangku untuk melakukan anal seks padanya. Namun, aku terpaksa harus menolak, karena jika ketahuan ada bekas anal seks, mereka akan curiga.

Kumasukkan sekali lagi penisku ke dalam vagina Rita dari belakang. Setelah posisiku mantap, aku genjot vagina Rita dengan cepat dan kuat. Kini tak hanya terdengar suara paha saja yang terdengar. Kini, suaranya terdengar lebih becek karena banyaknya cairan dalam vagina Rita.

Setelah puas dengan posisi menungging, kuangkat tubuh Rita hingga dia berada dalam posisi mendudukiku. Aku harus terus menahan tubuh Rita agar tak terjatuh. Posisi duduk membuat ukuran perut Rita yang sedang hamil terlihat dengan jelas. Sambil terus merabai tubuhnya dari belakang, aku terus menggenjot tubuh Rita.

Perut dan payudara Rita bergoncang mengikuti gerakan genjotanku. Remasanku pada payudara Rita semakin keras hingga air susunya memercik ke kasur. Namun, posisi duduk cukup membuat pegal karena aku harus menahan berat tubuh Rita. Aku mengganti posisi agar aku dapat kembali menikmati tubuh Rita dengan nyaman.

Kurebahkan tubuh Rita dengan posisi menyamping dan aku di belakangnya. Kuangkat kaki Rita yang kanan dan menyelipkan kaki kananku di antara kaki Rita. Kemudian, kumasukkan penisku kembali ke vagina Rita yang sudah becek karena cairan dari vaginanya.

Kulanjutkan genjotanku pada Rita, sambil menciumi seluruh tubuhnya. Tanganku meremas payudaranya yang indah dengan keras. Puting payudara Rita kupuntir dan kucubit sepuasnya. Setelah beberapa saat aku mulai mencapai puncak kenikmatanku. Aku angkat kaki Rita agar aku dapat menggenjot vaginanya dengan kecepatan maksimal.

Dengan posisi berlutut aku menggenjot vagina Rita dengan kencang. Kuangkat bagian bawah tubuh Rita agar mani yang kukeluarkan langsung masuk dan tak tumpah kemana-mana. Saat mencapai orgasme aku tak kuasa menahan getaran tubuhku. “Oh! Ah! Oh!” aku melenguh karena kenikmatan orgasme yang menguasai tubuhku.

Setelah kucabut penisku, aku tetap mengangkat bagian bawah tubuh Rita agar air maniku tidak keluar dari vagina Rita. Setelah beberapa saat, aku membersihkan tubuh Rita yang penuh air liurku menggunakan kain lapel. Kubersihkan vagina Rita dari air mani yang menetes.

Kurapikan pakaian Rita dan kuposisikan seperti orang yang tidur. Kubaringkan kedua anak Rita di tempat tidurnya. Kemudian aku kembali mengawasi mesin prin yang ternyata kehabisan kertas. Jam setengah satu Mahdi pulang ke rumah dan menanyakan pekerjaanku. Perbedaannya malam itu tak ada pertengkaran karena Rita masih tidur dan Mahdi tidak menyadari apa yang kulakukan pada istrinya.

Kini dengan berbekal obat bius, setiap aku menginap di rumah Mahdi aku selalu memperkosa Rita. Rita dan Mahdi tidak pernah menyadarinya atau tidak perduli aku tidak tahu. Pernah beberapa kali aku memperkosa Rita saat Mahdi sedang tidur di sampingnya. Tentu saja aku harus keluar sebelum ada masalah yang terjadi yang menyebabkanku masuk penjara.

Karena memperkosa Rita sudah mulai membosankan dan tidak menarik lagi, aku memutuskan keluar dari tempat kerja Mahdi. Aku keluar dari tempat kerja Mahdi karena aku sudah muak kerja tanpa dibayar oleh Mahdi. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa istri Mahdi telah melahirkan. Saat aku berkunjung ke rumah Mahdi, aku melihat bayi yang tadinya berada dalam kandungan Rita.

Anak Rita ternyata sangat lucu dan sehat tanpa ada cacat sama sekali. Ternyata pemerkosaan yang kulakukan pada Rita sama sekali tidak berpengaruh pada rahim Rita dan kandungannya. Sekarang aku keluar untuk selamanya dari tempat kerja Mahdi karena bosan, sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan di sini.

Nah, begitulah Cerita Sex Perkosa Istri Bos Sendiri beberapa tahun lalu di rumah bosku. Sampai jumpa di cerita pengalaman nyata yang kulakukan sendir

Ngentot ibu sahabat ku yang seksi Pengalaman pribadi



Cerita itu ku tulis berdasarkan pada pengalaman pribadiku yang baru2 saja ku alami, yaitu dengan Ibu rekanku yaitu tante Rachel (Tante R). Beliau tidak lain yakni ibu kandung dari kawan baik-ku Adan yang ku kenal dekat saat geser kekota kembang untuk kuliah ditahun 2011. saya sebagai seorang rantau pastinya merindukan hangatnya tinggal di rumah dan kawanku Adan kebetulan yakni pribumi asli kota kembang yang tinggal didaerah tengah kota. Walau sejak mulai kecil Adan dan keluarga hidup berpindah2 negara karena ayahnya bertugas di kemenlu.

Tempat tinggal besar yang hanya ditempati oleh adan itu jadi basecamp ku selama menimba pengetahuan dikota kembang.

sudah Hampir 1 th. saya bolak balik tempat tinggal adan yang selalu kosong dan sore ini saya sempatkan untuk melepas lelah di rumah adan

Adan (A) • Saya (G)

G : ” dan, mabok yuk.. gw bawa minuman**** nih! ”

A : ” wah sorry zy kayanya lu harus buru2 simpen tu minuman skrg juga. Nyokap gw barusan dateng dari qatar lagi stay di indo sebulan itu, tuh lagi nonton tv diruang tengah ”

G : ” aduh okeoke gw masukin mobil gw dulu deh nih minuman ” lalu saya bergegas kearah pintu keluar untuk menaruh botol minuman yang saya bawa.

Se-kembalinya saya dalam tempat tinggal tiba2 ada suara yang menghentikanku ” anda siapa? Rekannya adan ya? ” Dengan tenang sambil saksikan ke arah sumber suara saya menjawab ” iya tante saya rekan kuliahnya adan ” saya hampiri mamanya adan karena bakal salam dan berteman dan waktu itu juga mataku tidak punya niat memindai bentuk tubuhnya, ” panggil saja tante rachel ” ucapnya sambil berikan tangannya padaku untuk bersalaman lalu saya bergegas masuk ke kamar Adan.

Setelah pulang kekosan saya tetap masih terbayang muka dan body sexynya tante R, Kutaksir toket tante R mempunyai ukuran 38b, dengan badan yang ramping dan kaki panjang buat toket tante R terlihat sangat besar seperti menginginkan tumpah. Tetapi saya tidak enak membayangkannya terus menerus karena beliau tidak lain yakni ibu dari kawan baik ku.

Singkat cerita, kegiatanku menjadikan tempat tinggal adan sebagai maksud bermalas malasanku setiap harinya tidak terhalangi walaupun mamanya tengah diindo… karena masing-masing saya datang kerumah adan, Tante R selalu tengah keluar tempat tinggal tidak tahu kemana mungkin saja saja karena tak kerap kebandung dia meluangkan diri untuk bertemu rekan2 lama dan keluarganya, sampai pulang selalu agak larut. Sampai2 se- minggu berlalu sejak mulai hadirnya tante R dibandung saya belum pernah memandangnya tengah ada di rumah.
Siang itu kami (saya dan adan) tengah lakukan pekerjaan kuliah yang deadline dikumpulnya besok pagi, oleh karenanya kami lakukan pekerjaan lewat cara bergiliran yaitu 1 nugas 1 lagi istirahat, dan kebetulan yang pertama lakukan yakni adan. Jadilah saya istirahat dan tertidur dikamar adan sampai giliran lakukan tugasku tiba.

” Woy, bangun lu giliran lu nih…. yang segi gw sudah kelar. Sudah jam 7an nyeet ” teriak adan.
Saya yang tengah tertidur dengan malas2an bangkit dan lakukan kewajiban ku.

G : ” Tailaaah dan terdapat beberapa bgt itu kerjaan, mana gw laper lagi…. ” Ocehku dgn menggerutu.

A : ” Yaudah sana pakaian makan saja… tadi pas maghrib nyokap gw dateng bawa makanan tuh ditaro dimeja makan. Gw menginginkan tidur asli ngantuk bgt zy ” lalu adan memeluk guling dan berselimut tanda bersiap untuk tidur…

G : ” Serta… gw pakaian makan ya, lu menginginkan gw bawain kekamar tak makanannya? ”
Sambil mengantuk dan berbalik adan menjawab

A : ” enggaak gw menginginkan tidur saja. Makanan lu abisin saja, senantiasa bangunin gw nantinya pagi supaya tak telat ”

perutku yang sudah lapar membuatku bergegas pakaian makan tempat tinggal adan. Kulihat ada 3 piring yang disiapkan diatas meja.
Mungkin saja saja untuk aku adan dan tante rachel, Baru saja saya duduk tante rachel buka pintu kamarnya dan memanggil agak keras ” sayaaang makannya bareng ibu ya ”

Sambil menuju kearah bangku didepanku tante r kemukakan pertanyaan ” loh gezy, adan mana? ” kemukakan pertanyaan dengan muka heran

G : ” tidur tante katanya capek sesudah nugas senantiasa minta dibangunin besok pagi saja supaya tak telat ngampus ”

T : ” ooohh… yaudah anda makan saja sama tante gapapa supaya si adan bobo ” sambil duduk didepanku menggunakan daster tipis yang menyembulkan keindahan belahan dari toket besarnya, hal sejenis ini sontak buat makan ku jadi tidak tenang karena kontolku ngaceng melihatnya…

Waktu makan kami tidak sekian banyak ada pembicaraan dan hanya ajukan pertanyaan jawab umum tetapi pemandangan didepan wajahku itu sangat tidak umum, ingin sekali kuraba dan kujilati puting tante R merasa.

Sampai ketika selesai makan dan tante R bakal merapihkan meja dan menyuruhku untuk tinggal duduk sebentar dan mencicipi pudding kelakuannya. Wah sukai merasa ditahan lebih lama disini sama mamanya adan.

” Gez, gezy…. tolongin tante dong, gez! ”
Saya tersadarkan waktu itu juga mendengar teriakan minta tolong tante R dan menghampirinya di dapur

G : Dengan nada sigap saya kemukakan pertanyaan ” kenapa tante? ”

T : ” itu tolongin tante dong gezy, tangan tante nyangkut pas menginginkan ambil cincin yang jatoh kedalem ” dengan muka kesal dia perlihatkan tangannya yang masuk 2/3 nya ke lubang saluran air.
Dari samping saya cobalah menarik tangan tante R keluar namun tidak bisa

T : ” Aduh gezy anda nariknya yang kenceng oleh karena itu supaya tangan tante bisa keluar ”

G : ” Saya tidak bisa kenceng bila dari samping nariknya. Tp bila saya tariknya dari belakang takut tante berang. Jadi bagaimana dong tan? ”

T : ” yaudah dari tempat mana saja tariknya buruan nak, tangan tante keram lama2 ”

Hmmm, pucuk dicinta fikirku. Saya bergegas mengambil posisi dari belakang tante R agar bisa menarik tangannya keluar dengan lebih kuat. ” saya tarik ya tante… kayanya agak sakit tahan ya tante ” saya rapatkan tubuhku dari belakang tante R dan ke-2 tanganku meraih tangannya yang sudah siap ku tarik agar dapat keluar dari saluran air itu.
Baru kusadari sekarang ini kalau adik kecilku yang dari tadi berdiri ikutan nempel di pantat tante R yang cm gunakan daster sama celana dalam doang jadi berasa bgt belahan dari bongkahan pantatnya.

” Satu… dua.. ” *kedua tanganku menarik kencang tangannya dan satu kakiku mendorong ketembok dan selanjutnya *Gubrakkkk! #/&* (* kami juga terjatuh dengan posisi tante R menindih badanku…

” Awww sakit bgt tangan tante gez ” sambil berdiri dan saksikan ke arahku yang tetap masih dilantai ” terima kasih ya gezy maaf bgt tante ngerepotin anda… haha hingga jatoh gitu anda gez, maafin tante ya gezy ”

lalu saya berdiri dan berusaha menutupi segi kontolku karena celanaku diserang air saat jatuh.

” Iya gapapa tante…. seneng juga kok bisa bantu tante ”.
Mata tante R sedikit berarah pada celanaku yang basah tetapi selekasnya berpaling lagi.

G : ” gezy permisi ke kamar adan dulu ya tante menginginkan sekalian ganti celana dan ngerjain pekerjaan soalnya ”

T : ” yaudah gih anda ke kamar adan. Nantinya tante bawain saja puddingnya ke kamar adan ya supaya sekalian kasih ke adan juga puddingnya. Sekali lagi terima kasih ya gez ”

Setelah bebersih ku lanjutkan lakukan pekerjaan kuliahku sambil dibayang2i rasa saat kontolku menempel dipantat tante R. Selang waktu tidak lama tante R dengan pakaian yang tetap masih sama masuk ke kamar adan dan membawa pudding untukku dan adan. Setelah cobalah bangunkan adan tetapi tidak berhasil selanjutnya tante R yang duduk dikarpet samping kasur ribet main hape sambil bercakap ngalor ngidul denganku yang jugaduduk dikarpet sembari lakukan pekerjaan kuliahku.. tiba2 tante R dengan rada geli dan tertawa berkata dengan pelan ” idih gezy… anda tak normal ya? Kok simak adan lagi bobo itunya berdiri? Hahaha ”

Saya kaget sekali… tidaklah karena dituduh tidak normal, tetapi karena tante R kenyataannya memperhatikan kontolku yang berdiri

G : ” maaf tanteee… itu berdirinya tak punya niat kok pas tante duduk sini ” balasku dengan pelan dan nada bercanda.

T : ” ehhhh.. basic ABG dibercandain sekali manjang yaah bercandanya ” celetuk tante R sambil mencubit pahaku pelan…

G : ” Hehehe barangkali si tante… itu memanglah manjang sendiri tante ” sahutku dengan lebih bercanda…

T : ” Anda ih rekannya lagi tidur jadi godain mamanya ” sambil berdiri dan jalan masuk ke toilet kamar adan…

seperti peroleh lampu hijau, libidoku sudah tidak terbendung lagi… Ingin sekali kurasakan kehangatan tubuh mamanya adan yang bener2 buat saya sange bgt. Saya selekasnya bergegas hampiri tante R kekamar mandi yang pintunya tidak ditutup. Kulihat tante R tengah berdiri didepan kaca dan dengan tidak ada suara kudekap tante R dari belakang dan tanganku yang satunya meraba toket indah yang sejak mulai tadi ingin kucicipi.

Seperti orang kerasukan, saya tidak perduli didepan kamar mandi itu ada seorang kawan baik ku tengah tidur… tante R meskipun tidak berikanlah penolakan pada rabaan dan gesekan2 dipantatnya ” sshhhhh…. ssstttt awas adan bangun ah sayang…. ” sambil menggelinjang didepan kaca dan menggesek2an pantatnya dengan kontolku yang mempunyai ukuran tengah (sekitar 14, 5 cm) .
Dengan tanganku bermain diputingnya saya tau kalau tante R juga pasti lg horni berat. Sampai2 buat suara desahan terus menerus didalam kamar mandi adan.

Adan seperti terganggu dan terbangun dari tidurnya waktu itu berteriak ” woy zyy, berisik bgt lu malem2 gw lagi tidur… buruan lah dikamar mandinya gw kebelet pipis nih ”

G : ” Iya iya dan bentar gw lg menginginkan mandi ” sambil menyalakan shower saya tanggalkan satu untuk satu pakaian tante R dan tante R hanya bisa diam dengan muka menahan desah… digerakannya tangan2 lentik ini kearah kontolku yang tetap masih dibalut celana boxer dan mengenggamnya dengan kuat. Merasa seperti disetrum saat tangannya megangin kontolku.. Kondisi yang sekian panas buat saya tidak perduli lg… saya tutup tirai untuk mandi seraya ku tunggingkan tante R dibawah shower. Kudoggy dia dengan tempo pelan tetapi konstan. Nampaknya kontolku penuhi semuanya ruang dalam memek tante R. Senantiasa kuraba payudara yang indah ini tidak ada hentii. 3 Menit jalan saya baru sadar apabila adan mengetuk2 pintu kamar mandi

*tok.. tok.. tok.. *
A : ” Woy zy buruan….. gw masuk nih bila lama. Gw kebelet bgt ”

saya yakini kalau adan tak memahami mamanya tengah didalam kamar mandi nikmati doggy styleku dibawah shower..

G : ” Yaudah masuk saja gw lg showeran ” teriak ku berikanlah isyarat masuk pada adan.

Berbayang terlihat dibalik tirai adan lagi kencing dan tak memahami bila saya lg ngewe sama mamanya. Tante R juga tidak bisa berkata apa2 dia hanya menggoyangkan pantatnya dan merem melek di posisi nungging…

**brak! @#$^*
suara pintu tertutup tandanya adan sudah keluar dan tidak tahu kalau tante R tengah diambang orgasmenya yang ke 3 dengan sahabatnya didalam toilet kamar pribadinya.

Nah, demikianlah Cerita Sex Nyata Ngentot Ibu Sahabatku beberapa waktu lalu. Baca juga Cerita seks nyata yang tidak kalah seru dengan judul Cerita Sex Perkosa Istri Bos Sendiri. Sampai jumpa di kisah pengalaman nyata yang kulakukan sendiri

Friday, May 4, 2018

NMAX Baru 2018 ? Mbak Salesnya Dijamin Bikin Salfok

Video Salah keluar lapangan karena izin sholah

Kuserahkan Keperawananku Pada Majikanku

LapakQQ - Agen Judi Bandarq Domino QQ Adukiu Capsa Poker Online




Kisah kali ini merupakan kisahku sendiri, aku tidak berani menceritakannnya pada orang lain. Karena itu aku hanya bisa mencurahkannya pada blog ini, namaku Gina aku seorang gadis yang berasal dari kota kecil. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi merantau setelah lulus dari SMA untuk membantu perekonomian keluargaku, apalagi aku tahu keadaan keluargaku yang serba kekurangan.

Dengan dua adik yang masih sekolah aku ingin membantu kedua orang tuaku, walau tidak ada pengalaman sama sekali keluar kota. Tapi dengan tekadnya aku tetap pergi hanya dengan bermodal sebuah alamat yang aku peroleh dari tetanggaku, katanya disana aku akan mendapat pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga ataupun sebagai pengasuh. Dengan lugunya aku mencari alamat itu.

Meskipun aku melewati masa SMA tapi tidak sekalipun aku mengenal seperti dalam cerita seks layaknya anak muda yang lain. Karena semasa SMA saja aku masih harus membantu ibuku yang menjaga warung dari sepulang sekolah sampai malam hari. Sehingga tidak ada waktu untuk melakukan hubungan pacaran apalagi melakukan adegan seperti dalam cerita sex, walau pernah juga ada yang menembakku waktu aku sekolah dulu.

Banyak yang bilang kalau wajahku mirip dengan artis lawas Maudy, bahkan cara ngomongku juga kata orang begitu lembut. Tapi penampilanku yang masih seperti orang kampung agak menutup kecantikanku, sampai di kota aku segera mencari alamat yang aku pegang. Dan angkot yang aku tumpangi berhenti di sebuah rumah, akupun memencet bel karena waktu juga menunjukkan jam 9 malam.

Seorang wanita paruh baya membukakan pintu “Maaf mencari siapa..” Katanya menyapaku, akupun menjawab “Ini bu.. saya dapat alamat ini..katanya saya akan menemukan pekerjaan di sini..” Dia mengambil alamat yang aku bawa “Ooohh.. benar silahkan masuk…” Perempuan tadi langsung membawaku masuk kedalam, rupanya disana sudah banyak wanita sepertiku juga.

Singkatnya akupun tinggal disana dan dapat pelajaran cara bekerja sebagai asisten rumah tangga. Sampai akhirnya sebulan lebih akupun mendapat seorang majikan, dia menginginkan aku untuk menjaga anak mereka yang masih berusia 8 bulan. Pasangan ini masih muda aku lihat, dan di dalam rumah ini pasangan ini hanya tinggal bertiga dengan anak yang masih balita.

Ada juga seorang pembantu rumah tangga namun dia tidak menginap, sore hari dia pulang. Dan tinggallah aku sendiri apalagi majikanku sering tidak pulang, katanya mereka bekerja namun majikan priaku aku biasa memanggilnya pak Arka, dia seorang pria yang begitu baik. Begitu juga padaku meskipun aku hanya pengasuh anaknya lain dengan istrinya bu Rani dia seolah tidak memperdulikan aku yang menjaga anaknya.

Bahkan ketika ada temannya datang ke rumah, nyonya Rani menyuruhku untuk tidak keluar kamar dengan anaknya. Karena itupun tidak sering keluar dari kamar apalagi kalau hanya ingin melihat pemandangan di luar aku bisa melihatnya dari balkon kamar si kecil, yang juga merupakan kamarku. Sering juga aku mendengar majikanku bertengkar bahkan dapat aku dengar dengan jelas ketika nyonya menghina suaminya.

Sebagai wanita aku merasa kasihan pada tuan Arka yang lebih sering berada di rumah sepulang dari kerjanya. Dia lebih perhatian pada Resya anak mereka yang kini aku asuh “Wah Resya sudah gede ya…” Kata tuan Arka ketika melihat perkembangan anaknya “Gin..Minggu ini kita akan pergi jalan-jalan keluar kamu siap-siap ya..” Aku senang sekali mendengar kata jalan-jalan dari tuan Arka.

Karena selama berada disni aku belum pernah pergi kemanapun paling hanya menemani nyonya belanja ke mal. Dan hari minggu yang di rencanakan telah tiba, namun sepertinya ada kesalahan karena hingga agak siang nyonya belum juga pulang “Ya sudah Gina..kita berangkat bertiga saja ” Trenyuh hati ini melihat tuan Arka, kamipun sampai di sebuah tempat wisata.

Kami bercanda disana bahkan tuan Arka tidak canggung berfoto denganku, dan banyak yang mengira kalau kami pasangan suami istri. Aku malu mendengar orang berkata kalau kami pasangan yang serasi sedangkan tuan Arka hanya tersenyum menanggapi perkataan orang tersebut. Ketika aku menggendong si kecil dan memberinya pada tuan Arka secara tidak sengaja tangannya mengenai toketku.

Berdesir hatiku saat itu bahkan aku terperanjat sampai tidak bergerak sedikitpun. Rupanya tuan Arka tahu kalau aku salting, dia bersikap seolah tidak tahu apa-apa. Sampai akhirnya kami pulang dan melihat rumah masih dalam keadaan sepi, segera aku menyalakan lampu setelah menidurkan si kecil. Lalu akupun tiduran karena akupun sudah mandi bahkan sudah makan di luar tadi.

Teringat kejadian tadi aku begitu gugup, selama ini aku tidak pernah di sentuh oleh laki-laki manapun apalagi sampai melakukan adegan seperti dalam cerita seks. Sampai akhirnya aku di buat terkejut lagi ketika tuan Arka masuk kedalam kamarku “Sudah tidur Gina..” Kata tuan Arka, dan bibirku masih terkatup hanya melihatnya mendekati si kecil lalu menciumnya.

Aku yang berdiri di samping tuan Arka masih terdiam, ketika tuan hendak pergi akupun mengantarnya sampai depan pintu. Pikirku aku akan menutup pintu setelah dia pergi namun ketika dia berdiri sambil menatapku, aku semakin gugup di tambah tuan Arka mendekatkan wajahnya padaku dan dalam sekejap dia sudah menyentuh bibirku. Aku benar-benar gugup kali ini.

Dia menekan tubuhku sambil memegang kedua bahuku, hingga akupun terjungkal di atas tempat tidur. Tubuh Tuan Arka sudah berada di atas tubuhku “Eeeeeehhhmmmm… tuaaaann… aaaagggggghh… aaagggggghh….” Bukannya menarik tubuhku tapi aku menikmatinya, setelah itu tuan Arka membuka baju yang aku pakai dan aku membiarkannya ia melakukan hal itu.

Hingga akhirnya akupun dalam keadaan telanjang bulat, lama tuan Arka menatap tubuhku. Dan aku memegang kedua tetekku “Gina.. aku sayang kamu…” Bisiknya sambil meraba tubuhku dengan lembut, getaran di dalam tubuhku semakin menjadi apalagi seperti dalam adegan cerita sex tuan Arka memasukkan kontolnya ke dalam lubang kemaluanku dan dia mengalami kesulitan melakukan hal itu.

Hingga akhirnya diapun bisa melakukannya dan “Oooouuuggggghhh… aaaggggggghhhh… ooouuugggghhh…. aaaaaaggghhhh… aaaggggghhh…” Nikmatnya kurasa dalam setiap getaran tubuhku, dan semakin lama tuan Arka semakin cepat beregerak di atas tubuhku. Dan sekali-kali dia mencium tubuhku dan berakhir dengan lumatan pada bibirku yang masih pasif membalasnya.

Hingga akhirnya tuan Arka mengerang juga “OOouuggghhh… aaaaggggghh… ooouuuggghh… aaaggggghh… aaagggghhh.. Giiin…aaaaaagggghh.. sayaaang…..” Aku terpejam mataku seakan tidak ingin melewatkan hal yang begitu nikmat ini, aku pegang punggung tuan Arka yang mulai basah oleh keringat. Bahkan kini tanganku mulai berani meraba-rabanya.

Atau lebih tepatnya mengelusnya dengan lembut hingga akhirnya aku mendengar tuan Arka mengerang keras “Ooouugggggghhh.. ooouuuggggghh… aaaggggghh… Ginnn… aaagggghh… aaaggghhh… aaaaggggghhh…” Saat itu juga aku merasa memekku penuh dengan sesuatu yang hangat. Dan nikmat sekali rasanya tapi aku tahu kalau itu sperma tuan Arka meskipun aku belum pernah melakukan adegan cerita seks.

Tubuhku dia dekap dengan mesranya bahkan tuan Arka mencium keningku dengan lembut “Maaf Gina.. tapi terus terang aku menyukaimu dari awal..” Katanya lalu dia kembali mendekap tubuhku, sedangkan aku masih belum percaya kalau habis melakukan adegan seperti dalam cerita sex. Dengan tetesan air mata aku mendekap tubuh tuan Arka hingga kamipun tertidur di dalam kamar itu hingga pagi.